PENULIS :
Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K
7-13 JULI 2019 (ALDA)
BA : KEJADIAN 4:1-16
TEMA : PERSEMBAHAN YANG BERKENAN PADA TUHAN
MEMAHAMI TEMA
Setiap orang dalam hidupnya pasti mendambahkan
supaya diberkati dan menjadi berkat. Berbicara berkat tentunya yang harus kita
ingat adalah asal berkat itu. Dan semua mengetahui bahwa Allah sendiri sebagai
sumber berkat itu. Allah yang adalah sumber berkat tahu bagaimana dan
seharusnya melepaskan berkat bagi manusia yang adalah ciptaanNya. Tidak terkecuali
dan tanpa memandang siapa kita, sebab kita sama di mata Tuhan.
Berkat bagi Manusia pertama Adam dan Hawa adalah
hadir dalam hidup mereka pewaris kehidupan selanjutnya. Jadi dengan hadirnya
Kain dan Habel dalam keluarga Adam dan Hawa merupakan berkat terindah bagi
suami istri ini, apalagi bagi seorang ayah yang tentunya kita tahu mereka
memegang erat budaya patriakhal, atau laki-laki sangat berperan. Persoalannya
apakah yang diharapkan oleh orang tua benar-benar terwujud? Jawababnya
sebaliknya, apa yang diharapkan tidak menjadi kenyataan.
Anak yang diharapkan akan menjadi penerus orang tua
dan terutama hidup dalam kehendakNya kadang tidak terjadi demikian. Bukan
seperti halnya yang terjadi dalam Alkitab, kadang ini terjadi disekitar kita
bahkan tidak sedikit orang tua yang menjadi kecewa dengan perlakuan
anak-anaknya. Harapan orang tua adalah melihat kebahagiaan anak cucunya, kadang
tidak demikian. Namun bukan berarti tidak ada lagi yang bisa kita temui dan
alami dalam hidup ini. Justru masih banyak juga keluarga Kristen yang dapat
menjadi berkat.
Keluarga Kristen yang hidup taat, beribadah kepada
Tuhan, melakukan kehendakNya, bahkan tidak sedikit yang kita temui dalam
mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan pun masih banyak. Allah tidak
menghendaki kita jauh dariNya, namun Ia sangat senang jika kita dekat
denganNya. Alkitab menjelaskan dalam Roma 12 :1 bagaimana seharusnya kita
mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang benar dihadapan Tuhan.
Persembahan yang kita bawa dihadapan Tuhan haruslah
persembahan yang terbaik, sebab dengan demikian kita akan menyaksikan dan
mengalami sendiri bagaimana Allah memberkati kita dengan segalah kelimpahannya.
Dengan demikian tidak ada alasan bagi kita untuk tidak dapat mempersembahkan
yang terbaik bagi Allah. Itulah sebabnya tema kita kali ini : “Persembahan Yang
Berkenan Pada Tuhan”. Persembahan yang berkenan bukan soal apa yang kita bahwa
pada Tuhan, melaikan juga terutama hidup kita pada Allah. Kita harus mampuh
mempersembahka hidup kita lewat cara hidup dan tindakan hidup, maka Allah dalam
tuntunan Roh Kudus akan Memberkati kita semua.
MEMAHAMI TEKS
Sejak dari sekolah minggu kita sangat mengenal
kisah tentang Kain dan Habel, bahkan sampai saat ini pun kita semua tahu siapa
yang persembahannya diterima Tuhan dan siapa juga yang tetap dijaga dan
dilindungi Tuhan kehidupannya.
Ayat 1: Kebanggaan dalam keluarga dengan hadirnya
keturunan, dan ini juga yang dialami oleh Adam dan Hawa sebagi manusia yang
diciptakan Tuhan dan dilegkapi dengan kehadiran anak-anak. Anak pertama di
namakan Kain yang berarti ; mendapatkan seorang anak laki-laki dengan
Pertolongan TUHAN. Ayat 2: Lahir anak kedua Habel yang memiliki tugas sebagai
penggembala kambing domba. Ayat 3: Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya. Ayat 4: Habel
juga mempersembahkan Korban Persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakn
lemak-lemaknya dan itu pun diindahkan Tuhan. Ayat 5: berbeda dengan persembahan
dari Kain saudaranya. Ayat 6-7 Tuhan pun mengingatkan Kain agar jangan
sampai dikuasai oleh sijahat dan berbuat
jahat. Ayat 8: Kain pun dikuasai oleh si jahat dan membunuh adiknya. Ayat 9-12
: Allah memintah pertanggungjawababan Kain, dan ia pun dihukum Allah. Ayat
13-14: keluhan Kain terhadap apa yang dilakukan Tuhan pada dirinya. Ayat 15-16
: Sekalipun Kain telah berbuat dosa namun Tuhan masih megasihinya. Allah memang
membenci dosa tetapi mengasihi kita yang berdosa.
MENDALAMI TEKS
Apa yang dialami dalam keluarga Ada dan Hawa adalah
sebuah pelajaran berharga bagi kita semua. Kita diingatkan untuk sadar bahwa
jika kita sungguh mempeersembahkan yang terbaik bagi Tuhan, kita tidak akan
pernah iri dengan apa yang dilakukan orang lain. sebab keiri hatian muncul
karena kita tidak sungguh-sungguh dihadapan Tuhan.
Jelas dalam bacaan kita hari ini Kain
mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya yang tentunya ini berbeeda dengan
keterangan persembahan Habel adiknya. Habel justru mempersembahkan yang
terbaik: dari lemak-lemaknya, sesuatu yang sangat diindahkan Allah, dan ini
jelas bagi kita persembahan Habellah yang diterima Allah.
Hal ini memberi kita pengertian, dalam
mempersembahkan persembahan yang paling penting adalah hidup kita yang
berkenan, hati kita yang murni kepada Allah. Tidak dengan sungut-sungut atau
tidak dalam rangka persaingan dengan orang lain, melainkan dengan ketulusan
hati.
Persembahan yang dilakukan oleh Habel menjadikan
Allah memberkati hidupnya. Sekalipun iblis tidak senang dengan orang yang
diberkati. Ada-ada saja caranya untuk menggagalkan, termasuk mempergunakan
keirihatian Kain untuk meembunuh adiknya Habel.
Sikap yang tidak menerima keputusan Allah kadang
mendorong manusia berbuat jahat dihadapan Tuhan. Bahkan orang disekitarpun bisa
menjadi sasaran ketidakbenaran kita. Allah telah mengingatkan Kain ayat 7 :
Apakah mukamu tidak akan berseri, Jika engkau tidak berbuat baik? Tetapi jika
engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat
menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya. Namun kenyataannya Kain
tergoda untuk berbuat dosa.
Manusia selalu diingatkan Tuhan agar tidak tergoda
dan tidak berbuat dosa, namun kadang keinginan hati kita membawa kita pada
perbuatan dosa. Dosa akibatnya adalah hukuman bahkan maut. Kain harus dihukum
akibat dosa dan ini sangat berpengaru bagi masa depannya.
Pertanyaannya bagi kita : Bagaimana Seharusnya mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan? Dan
apa tidakan kita untuk menghindarkan diri dari perbuatan dosa?
MENDALAMI TEMA
Persembahan
yang berkenan kepada Tuhan adalah dambaan semua orang, sebab sama seperti doa
akan sangat berbahagia kita jika doa yang kita sampaikan kepada Tuhan di dengar
dan dijawab oleh Tuhan. Persembahan yang
benar bukan hanya apa yang dipersembahkan yaitu yang dapat dilihat saja oleh mata,
namun juga hati kita yang benar dan berkenan kepada Allah itu juga yang
diinginkan Tuhan kita lakukan.
Memberikan
yang terbaik bagi Tuhan adalah sebuah kewajiban iman orang percaya, dimana
dengan ini, manusia sadar bahwa hidup adalah pemberian Allah dan sepantasnyalah
kita memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Cara kita berkata, bertindak dengan
penuh kesetiaan dan melakukan semua kehendakNya adalah juga bagian dari
mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan
Cara kita
mempersembahkan yang terbaik adalah juga cara hidup kita yang benar di hadapan
Allah. Kita tidak sekedar menjadi Pria/Kaum Bapa yang bertanggung jawab pada
Tuhan sebagai pemberi hidup, tetapi juga bertanggung jawab dalam pelayanan,
pekerjaan atau usaha dan keluarga, ini juga adalah bagian kita mempersembahkan
yang terbaik bagi Tuhan.
Tuhan
menghendaki setiap anak-anakNya mampuh hadir di mana saja, kapan saja dan jadi
berkat bagi banyak orang. Mendukung program PKB adalah bagian penting dalam
mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan. Jangan pernah meragukan kebaikan Tuhan
dalam hidup, tetap percaya apa yang kita berikan bagi Allah akan diberkatiNya
untuk masa depan kita. Jangan jemu-jemu berbuat apa yang baik sebab apabila
tiba saatnya kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah. Dengan demikian
selama kita mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan maka kita akan melihat
berkat-berkatNya mengalir terus dalam hidup kita selalu Amin (Alda)
RENUNGAN
BA : KEJADIAN 4:1-16
TEMA : PERSEMBAHAN YANG BERKENAN PADA TUHAN
Pria/Kaum
Bapa Yang Diberkati Tuhan
Harus diakui
bahwa kita tidak akan perna melupakan kisah tentang Kain dan Habel, bukan hanya
bagaimana mereka mempersembahkan hasil usaha mereka pada Tuhan tetapi juga
sampai pada iri hati dan kebencian yang menghasilkan dosa dan pembunuhan.
Persembahan
Kain tidak diindahkan dan persembahan Habel yang terbaik diterima, membuat hati
Kain menjadi panas dan digodai iblis untuk melakukan pelanggaran dengan
membunuh adiknya. Keirihatian akan membuat hati tidak tenang dan mulai mencari
kesalahan dan jika sudah matang akan menghasilkan dosa. Apa yang dilakukan Kian
adalah perbuatan yang tidak terpuji dan ini tidak patut di tiruh, apalagi dalam
hidup keluarga sebagai kakak beradik.
Catatan
penting bagi kita sebagai orang percaya adalah bagaimana kita menghargai proses
Tuhan dalam hidup masing-masing kita, tanpa harus iri bahkan dendam terhadap
keberhasilan orang lain. Mereka yang
berhasil dan kita yang belum tentunya adalah bagian dari cara Allah
mempersiapkan kita untuk tujuan tertentu dalam hidup. Yang harus kita lakukan
justru adalah bersyukur dan menerima prosesnya Tuhan.
Proses Tuhan
kadang diluar pemikiran kita, Tuhan selalu punya cara yang paling tepat
dibanding dengan apa yang kita pikirkan. Tuhan ingin kita sadar bahwa hidup
harus bergantung sepenuhnya pada Tuhan.
Pria/Kaum
Bapa yang di berkati Tuhan
Mari kita
memberikan yang terbaik bagi Tuhan, tanpa harus iri dengan keberhasilan orang
lain, denggan demikian kita disadarkan bahwa Tuhan ingin kita berhasil dengan
caraNya dan bukan dengan cara kita sendiri. Memang harus kita sadar memberi
yang terbaik tentunya banyak tantangan dan proses yang harus kita lewati,
tetapi percayalah Tuhan pasti akan menolong kita.
Memberikan
yang terbaik bagi Tuhan atau mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan adalah
sebuah kewajiban iman, di mana kita akan selalu diajar untuk menghargai apa
yang menjadi usaha dan selalu menempatkan Tuhan di atas segalanya.
Hidup yang
Tuhan berikan adalah anugerah, kalau kita menghargai itu kita juga akan mampuh
tampil sebagai Pria/Kaum Bapa yang diberkati untuk jadi berkat, dalam keluarga,
pekerjaan dan uasaha terutama dalam pelayanan. Jangan takut salah sebab Allah
yang sempurnah akan menyempurnakan agar kita mampuh memberikan yag terbaik
dalam hiidup ini. Menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab dan cerdas
bagi anak-anak dan menjadi suami yang hebat bahkan kebanggaan istri dan
keluarga. Percayalah Tuhan pasti menolong
Amin (Alda).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar