PENULIS :
Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K
16
-22 Desember 2018
Tema : Allah
Melawat UmatNya
BA : Lukas
1:67-80
MEMAHAMI
TEMA
Belum hilang dari ingatan kita tentang peristiwa yang
terjadi di Palu, Sigi dan Donggala, sebuah bencana yang hebat melebihi
kemampuan manusia untuk meneliti, kenapa ini terjadi. Seolah-olah manusia kehilangan
akal sehat untuk berpikir keras terhadap apa yang terjadi, dengan kata lain
manusia tidak dapat menyelami pikiran Allah. Manusia dibuat bingung dengan
semua kenyataan yang berlaku. Sebab pikiran manusia terbatas, namun Allah tidak
terbatas dengan segala kuasaNya.
Kekuasaan Tuhan yang besar dan sempurna selalu dibarengi
karya Allah yang sempurnah. Pertanyaannya apakah Allah meninggalkan kita umat
yang percaya dan berharap akan kekuasaanNya? Jawabannya tidak. Dalam keadaan
bagaimana pun kita manusia tidak akan dibiarkan Allah. Kata FirmanNya : Aku sekali-kali
tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meningalkan engkau.
Peristiwa yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala adalah
diluar kemampuan manusia. Ini berarti Allah berdaulat atas semua ciptaanNya
termasuk alam semesta ada dalam kendali dan kekuasaanNya. Hal inilah yang kita
sebut KEKUASAAN ALLAH atas apa yang dikehendakiNya. Tetapi sesungguhnya Allah
yang berdaulat atas semua ini tidak pernah membiarkan umatNya walau sedetikpun
karena Allah tahu bagaimana seharusnya melakukan yang terbaik bagi ciptaanNya.
Tema kita adalah Allah
melawat umatNya. Lawatan Allah terhadap umat bukan hanya disaat umat
mengalami peristiwa yang mengerikan dan menyedikan, tetapi kadang Allah
menyadarkan manusia yang dalam kesenangannya yang melupakan Allah dengan
peristiwa diluar kemampuan kita agar manusia sadar dan bertobat. Pertobatan itullah
yang merupakan lawatan Allah yang sempurna agar manusia tidak dihukum saat Ia
datang sebagai hakim yang adil.
Menjadi pertanyaan bagi kita, bagaimana cara Allah melawat umatNya ! apakah dengan pemulihan waktu
manusia mengalami sakit parah lewat kesembuhan? Atau justru dengan peristiwa
yang mengecewakan dan kesedihan yang mendalam, Ia membuat manusia sadar akan
kekuasaanNya dan berubah dari cara hidupnya yang jauh dari kehendak Allah?
MEMAHAMI
TEKS
Bacaan kita saat ini adalah sebuah uangkapan syukur yang
besar dalam diri seorang Zakharia atas lawatan Allah dalam hidupnya secara
pribadi dan keluarganya. Seorang yang tidak percaya pada kekuasaan Allah yang
besar dan menganggap apa yang akan terjadi nantinya adalah sesuatu yang
mustahil, berubah seratus persen atas kekuasaan Tuhan yang besar.
Ungkapan syukur yang dilakukan adalah sebuah pujian bagi
Tuhan. “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umatNya dan membawa
kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam
keturunan Daud, hambahNya itu”. Untuk memberikan kepada umatNya pengertian akan
keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan
belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, surya pagi
dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kekegalapan dan
dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera. Sungguh merupakan anugerah Tuhan yang besar
yang tidak dapat dilukiskan namun dapat dijabarkan dalam kehidupan orang
percaya. Ungkapan syukur yang dilakukan oleh Zakharia sesunguhnya mengingatkan
kita, jangan pernah meragukan kuasa Tuhan dalam hidup kita jika Ia menyatakan
kemuliaanNya.
Bagi orang yang percaya kepada Allah, merupakan anugerah
terindah dalam hidup saat Allah mengizinkan kita untuk melihat begitu banyak
perkara yang ajaib yang mampuh diselesaikanNya tanpa mengecewakan kita.
Kita sering menjadi sama seperti Zakharia yang kurang percaya.
Akan percaya kalau kita telah melihat buktinya. Hal ini mengajarkan kita untuk
tidak bisa ragu sedetikpun terhadap kekuasaan Tuhan dalam hidup kita. Sebab
janji Allah ya dan amin. Janji Allah selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat
bahkan tidak pernah membuat kita kecewa atas apa yang kita alami.
Lawatan Tuhan bagi Zakharia adalah lawatan yang besar,
penuh kuasa dan berkat. Keturuannnya akan berjalan mendahului Tuhan untuk
mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Artinya Allah dapat memakai kita dan keluarga
kita untuk bisa menjadi berkat bagi kemuliaan nama Tuhan.
MENDALAMI
TEKS
Pada zaman raja Herodes, raja Yehuda, adalah seorang imam
yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Istrinya juga berasal dari keturunan
Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar dihadapan Allah dan hidup
menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak
bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan
keduanya telah lanjut umurnya.
Ada pengalaman iman yang luar biasa yang dialami Zakharia
dalam ia menjalankan tugas keimamannya di hadapan Tuhan. Waktu pembakaran
ukupan, maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di
sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu, ia terkejut dan
menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai
Zakharia, sebab doamu telah diikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan
seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira,
bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar
di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan
penuh dengan Roh Kudus mulai dari Rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang
Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului
Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati
orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian
menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak baginya.
Pengalaman iman ini bagi Zakharia adalah merupakan
pengalaman iman yang hebat, namun sekalipun ini luar biasa, Zakharia masih
tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan kepadanya. Bagi
Zakharia, mana mungkin orang yang telah tua dapat melahirkan. Katanya :
“Bagaimana aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan
istriku sudah lanjut umurnya? Rasa tidak percaya dengan keadaan membuat
Zakharia bersikeras untuk tidak bisa menerima kenyataan ini. Namun, malaikat
berusaha meyakinkannya, dengan berkata : “Akulah Gabriel yang melayani Allah
dan aku telah diutus untuk berbicara
dengan engkau dan untuk menyampaikan
kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat
berkata-kata sampai ppada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau
tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.
Apa yang dialami Zakharia sesungguhnya pasti kita pernah
juga mengalaminya, sekalipun pengalamannya berbeda. Begitu banyak keraguan
dalam diri, terhadap kekuasaan Tuhan dalam hidup. Pertanyaannya, mengapa masih
banyak orang yang sama seperti Zakharia, ragu terhadap kekuasaan Tuhan! Apa
yang melatar belakangi orang-orang yang disebut percaya tetapi sesungguhnya
ragu terhadap kuasa Tuhan? Berikan tanggapan kita.
Sesungguhnya, keraguan tidak akan membawa kita pada
keberhasilan, malahan justru akan membuat kita terperangkap pada kekuatiran dan
kecemasan. Karena itu lewat bacaan ini, kita diingatkan agar jangan pernah
meninggalkan keimanan kita pada Tuhan, sekalipun kita diperhadapkan dengan
berbagai macam tantangan dan pergumulan.
Yakinlah bahwa dalam Tuhan, kita akan selalu melihat
banyak perkara yang ajaib yang akan Tuhan nyatakan dalam hidup ini, saat kita
menaru keyakinan kita yang besar kepada Dia pemilik hidup kita. Percayalah
Tuhan tidak pernah berubah duluh sekarang dan sampai selama-lamanya.
MENDALAMI
TEMA
Zakharia adalah sosok pria yang hidup bergaul akrap
dengan Tuhan. Ia selalu melakukan apa yang menjadi tugasnya sebagai imam yang
dipercayakan. Berdoa, membawa persembahan dan taat pada kekuasaan Tuhanlah yang
membuat ia mengalami banyak perjumpaan iman dengan Tuhan.
Sekalipun demikian bukan berarti, Zakharia tidak memiliki
kekurangan. Ketidak percayaannya pada perkataan malaikat Gabriel, membawa hasil
yang besar. Ia menjadi bisu (tidak dapat berkata-kata) sampai pada kelahiran
anaknya Yohanes. Konsekuensi iman yang harus diterima seorang Zakharia adalah
bentuk kesadaran, bahwa apa yang dikatakan Allah pasti akan diwujudkan. Pertanyaan
bagi kita, apa yang akan kita terima jika kita meragukan kekuasaan Tuhan?
Sebagai Pria/Kaum Bapa yang harus kita perbuat adalah
tidak penah melupakan Tuhan dalam segala hal, bahkan tidak akan pernah berhenti
mengucapsyukur atas segala kebaikanNya, sebab hanya Allah yang dapat
mengubahkan umatNya, Ia sanggup melawat kita sebagai anak-anakNya. (Alda).
16
-22 Desember 2018
Tema : Allah
Melawat UmatNya
BA : Lukas
1:67-80
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati
Tuhan Yesus Kristus.
Setiap orang pasti memiliki
pengalaman pribadi, entah itu dengan pekerjaannya, usahanya atau pun dengan
pelayanannya. Pengalaman ini akan mengiring kita pada sebuah motiivasi, apa
yang akan kita lakukan selanjutnya. Jika kita pernah melakukan kesalahan lewat
pengalaman itu kita akan diubahkan. Jika kita sungguh berusaha, maka pengalaman
itu akan membawa kita pada ketekunan untuk tetap mempertahankan apa yang ttelah
dicapai.
Pengalaman pekerjaan atau
usaha yang kita lakukan merupakan motivasi yang besar bagi kita untuk mampuh
mengukur sejauh mana kita serius dalam menyelesaikan tanggung jawab yang dipercayakan
kepada kita, dan yang palin penting menyadarkan kita bahwa pengalaman ini
adalah dorongan agar kita bisa lebih maju.
Ada pengalaman iman yang
dialami oleh Zakharia dan keluarganya. Sebagai imam ia harus melakukan
kewajibannya dalam membawa persembahan dan berdoa bagi Allah. Perjumpaan ia
dengan Malaikat Gabriel adalah pengalaman yang hebat, namun hasilnya membawa
keburukan bagi Zakharia akibat ketidak percayaannya. Keraguan yang ia miliki,
membuat ia menjadi bisu sampai pada batas waktu yang ditentukan, yaitu
kkelahiran Yohanes.
Zakharia memiliki alasan
untuk tidakk percaya pada apa yang dikatakan malaikat Gabriel, mmenurut ia,
bagaimana mungkin ia akan memperoleh keturunan, sedangkan ia telah tua dan
istrinya pun telah lanjut usia. Sebuah hal yang mustahil terjadi. Bagaimana
mungkit mereka yang telah lanjut usia (lansia) akan melahirkan anak, aneh
sekali bukan? Namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Zakharia harus menunggu
waktu Tuhan baru ia bisa berbicara. Keraguannya mengubah sukacita, dan ini baru
pulih saat Yohanes telah lahir ke bumi. Keraguan Zakharia pun dewasa ini tidak
dapat dipungkiri, ini bisa terjadi dalam diri Pria/Kaum Bapa dewasa ini. Soal
pekerjaan, tanggungjawab pelayanan, tugas sebagai ayah bagi anak-anak maupun
tugas yang besar sebagai suami sering kita jumpai terjadi. Keraguan tidak akan
membawa hasil yang baik. Keraguan itu timbul karena kita tidak percaya pada
kekuasaan Tuhan.
Bersyukur, ditengah keraguan
Zakharia, bisu yang ia alami sebagai bentuk teguran sekaligus penyadaran dalam
dirinya untuk jangan pernah meragukan Tuhan dalam hidup, sebab hanya Tuhan yang
dapat melakukan mujizatNya melebihi apa yang kita pikirkan. Zakharia harus
percaya pada kehendak Tuhan dan ia pun diubahkan. Saat Yohanes lahir, ia bisa
berbicara, karena itu dengan iman ia boleh bermegah dalam Tuhan : “Terpujilah
Tuhan, Allah Israel sebab melawat umatNya dan membawa kelepasan baginya. Oleh
rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita surya pagi dari tempat yang
tinggi.
Hanya Tuhan yang sanggup
melakukan mujizat, hanya Tuhan yang dapat menyediakan apa yang dibutuhkan
umatnya. Karena itu, jangan pernah meragukan Tuhan yang telah menciptaan kita,
memelihara kita dan mmenjaga kita umatNya.
Tetaplah andalkan Tuhan
dalam segala hal, maka tugas dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan sebagi
Pria/Kaum Bapa akan dengan muda kita kerjakan.
Dengan demikian kaum bapa GMIM Siap Bersatu, artinya Siap Ada Perubahan
Bersama Tuhan. Hanya Tuhan yang dapat mengubahkan dari sesuatu yang mustahil
terjadi kepada sebuah mujizat yang besar terjadi.
Bersyukurlah dalam segala
hal, jangan pernah takut menghadapi hidup, karena Tuhan pasti akan memberkati
kita setiap saat, pada waktu kita percaya dan menyerahkan totalitas hidup kita
hanya pada kekuasaan Tuhan yang hebat. Jadilah Pria/Kaum Bapa yang selalu
percaya akan Tuhan dan hidup dalam kuasaNya, Tuhan pasti Memberkati Amin
(Alda).
30
Desember 2018 – 5 Januari 2019
Tema : Kasih
Karunia Allah Yang Menyelamatkan Sudah Nyata
BA : Titus
2:11-15
MEMAHAMI
TEMA
Dunia yang diciptakan Tuhan ini, adalah tempat hidup
kita, setiap saat terjadi begitu banyak perubahan. Dari kita kecil sampai
dewasa sudah pasti kita akan mengatakan bahwa telah terjadi perubahan yang
besar. Perubahan ini, kadang mengeserkan kita dari keyakinan yang kokoh pada
sikap hidup yang ragu, jika kita terpengaruh dengan perkembangannya.
Tinggal beberapa saat lagi, tahun ini akan segera
berakhir. Sudahkah hidup kita berubah sesuai kehendak Allah? Atau justru kita
berubah sesuai perkembangan dunia? Jawabannya ada pada kita
masing-masing. Jika kita terpengaruh dengan perkembangan dan ini negatif, maka
tidak bisa dipungkiri bahwa kita sementara bergeser dengan perkembangan yang
ada dan bisa jadi kita berubah bukan kkepada arah yang lebih baik.
Perubahan dalam hidup akan terjadi jika kita menyadari
bahwa kita tidak dapat berubah tanpa kasih karunia Tuhan. Kasih Tuhan akan
mengubahkan kita. Kasih Tuhan akan membaharui hidup kita, Ia sanggup membuat
kita mengalami perubahan dalam hidup ini. Itulah sebabnya tema kita adalah Kasih Karunia Allah Yang Menyelamatkan
Sudah Nyata.
Tema ini sangat cocok bagi kita, dimana setiap saat hidup
harus ada perubahan, dan perubahan itu harus pada arah yang lebih baik.
Perubahan hanya akan terjadi jika Allah dengan kasihNya mengubahkan kita. Kasih
Allah yang tidak terbatas akan memampuhkan kita dan menyyelamatkan kita orang
percaya.
MEMAHAMI
TEKS
Sunguh sebuah penyataan yang hebat : “Karena kasih
karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita
supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya
kita hidup bijaksana, adil dan beribadah
di dalam dunia sekarang ini. Kasih mengubahkan, kasih mempersatukan dan
kasih menyelamatkan. Kkasih Allah yang tak terbatas akan membuat kita sadar
bahwa Allah begitu mencintai kita umatNya dan akan menyelamatkan kita dari
segala doosa kita. Keselamatan yang dirancangkanNya akan membawa kita pada
kekekalan.
Setiap orang percaya dituntut dari kasih karunia Allah
untuk dapat meninggalkan segala kefasikan dan keinginan duniawi artinya hal-hal
yang tidak berkenan, hal-hal yang jahat harus diitinggalkan, dan kembali hidup
sesuai kehendakNya. Hidup yang benar dihadapan Allah akan membawa kita pada
sebuah pengharapan baru yaitu keberkatan Tuhan
Allah menghendaki setiap orang yang menerima kasih
karniaNya akan memberitakan kebenaran Firman Allah, menasehati dan meyakini
setiap orang dengan kewibawaan Allah yang besar. Dengan demikian kita dipanggil
untuk setia pada kehendakNya dan taat pada kebaikan Tuhan yang besar.
MENDALAMI
TEKS
Kasih Allah pada dunia ini sungguh besar, Ia ingin agar
kita yang tinggal di dalamnya diselamatkan. Allah tidak menghendaki kita
binasa. Kesaksian Injil Yohanes sangat jelas bahwa “Karena begitu besar kasih
Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang Tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah
mengutus AnakNya kedalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk
menyelamatkannya oleh Dia.
Kasih mampuh mengubah segalanya. Kasih dapat menyadarkan
setiap kita untuk selalu percaya, ada Tuhan dibalik kelemahan kita. Ada Tuhan
di balik dukacita da nada kuasaNya dibalik pergumulan yang kita hadapi. Jangan
pernah meragukan kekuasaan Tuhan dalam hidup, sebaliknya andalkan Tuhan dalam
setiap saat da kita akan melihat keselamatan dari padaNya.
Kasih menuntut kita untuk meninggalkan kehidupan yang
tidak berkenan. Kasih mengajarkan kita untuk menghargai Allah yang telah
menyelamatkan kita. Kasih menyadarkan kita bahwa dalam hidup ini ada oknum yang
pakling berkuasa dan sanggup memberikan yang terbaik dalam hidup kita saat kita
bergantung sepenuhnya pada kekuasaanNya.
Pertanyaan
bagi kita, bagaimana seharusnya praktek kasih itu diterapkan dalam hidup kita?
Dan apa upaya kita dalam mempertahankan keselamatan yang sudah Allah karuniakan
dalam hidup ini? Tuhan Yesus akan memampuhkan kita untuk
bukan saja percaya tetapi melakukan kehendakNya dalam praktek kasih yang
sesungguhnya.
MENDALAMI
TEMA
Seorang pria yang masih aktif dalam tugasnya, membawa
anaknya yang satu-satunya untuk menemani ia saat bertugas. Anak ini sangat senang
bisa ada bersama ayahnya pada waktu bertugas. Ia lebih memili bermain di tengah
jembatan karena kelihatannya menariik, sebab di bawa jembatan ada begitu
indahnya pemandangan yang dapat diabadikan, tanpa harus memperhatikan faktor
keselamatan.
Sementara asik bermain
tiba-tiba ada kapal yang akan lewat dan jembatan itu harus diangkat oleh
sang ayah guna memperlancar jalannya kapal laut yang akan lewat. Namun secara
bersamaan, ia melihat anaknya sementara asik bermain di tengah jembbatan.
Keputusan harus diambil, mana yang prioritas. Menyelamatkan anaknya dan
mengorbankan banyak orang dalam kapal? Atau menyelamatkan banyak orang dalam
kapal dan harus mengorbankan anak satu-satunya itu? Tanpa ragu sang ayah
mengambil keputusan. Keputusannya adalah mengorbankan anaknya supaya banyak
orang terselamatkan.
Kisah seorang ayah yang bertugas sebagai penjaga
perlintasan kapal laut dan jembatan akan menyadarkan kita bagaimana Allah
memilih mengorbankan anakNya agar kita diselamatkan. Inilah bentuk kasih Allah
yang tak terbatas gai dunia ini.
Kasih menembus batas. Kasih mengalahkan keegoisan hidup.
Kasih memmbahwa manusia pada kehendak Bapa di sorga. Kasih menolong kita untuk
berusaha mempertahankan keselamatan yang telah dilakukan Allah bagi kita.
Apa
yang harus dilakukan orang percaya dalam mempertahankan kasih? Dan bagaimana
seharusnya kita menerapkan kasih dalam hidup kita sebagai Pria/Kaum Bapa!
(Alda).
30
Desember 2018 – 5 Januari 2019
Tema : Kasih
Karunia Allah Yang Menyelamatkan Sudah Nyata
BA : Titus
2:11-15
Pria/Kaum
Bapa yang diberkati Tuhan
Kita pasti ingat syair lagu
ini : Lebih tinggi dari gunung, lebih dalam dari lautan, lebih luas dari
samudra itulah kasih Tuhanku. Hal ini membuktikan bahwa kasih Allah terhadap
dunia ini tanpa batas. kasihNya ajaib, Ia dapat melakukan banyak cara untuk
mendatangkan kebaikan bagi anak-anakNya termasuk kita selaku Pria/kaum Bapa
GMIM.
Kasih Tuhan yang besar
merupakan keselamatan yang ajaib dalam hidup kita manusia. Ia mendidik kita
supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil
dan beribadah di dalam dunia.
Setiap
kita yang menerima kasih Allah wajib untuk hidup juga dalam kasih. Kasih Allah
mengajarkan kita untuk hidup dalam Tuhan, dengan meninggalkan dosa dan kembali
pada jalan yang dikehendakiNya. Kasih menutupi banyak sekali dosa, kasih
membawa kita orang berdosa pada keselamatan yang besar yang dirancangkan Tuhan
bagi anak-anakNya sehingga kita bisa berbuah dan menjadi berkat.
Pria/Kaum Bapa yang di berkati Tuhan
Setiap
orang percaya punya kewajiban untuk memppraktekkan kasih dalam hidup. Menjadi
anak-ana yang taat pada orang tua, menjadi istri yang cerdas dalam keluarga dan
menjadi suami yang bertanggung jawab dalam tugas kerja yang dipercayakan.
Memang tidak muda melakukannya, namun butuh kesabaran yang besar dalam diri
setiap orang untuk mewujudkan kasih dalam hidup setiap hari.
Kasih
yang dipraktekkan tanpa pambri akan membuahkan hal yang baik. Orang-orang akan
muda melakukan banyak hal dan berhasil, jika hidupnya sesuai dengan kehendak
Tuhan. Jangan pernah meragukan kasih Tuhan yang telah Ia berikan bagi kita.
pengorbananNya merupakan Kasih Allah yang terbesar disepanjang masa karena
hanya Ia, Kristus Tuhan yang relah berkorban bagi dunia ini agar kita
diselamatkan.
Menghargai
karya keselamatan yang besar yang dilakukan Allah, adalah dengan hidup menurut
ketetapanNya. Menjadi Pria/Kaum Bapa masa kini yang rajin berdoa, rajin membaca
Alkitab dan giat bekerja. Dengan demikian kita tidak akan pernah kesulitan,
karena kita pasti diberkatiNya.
Jangan
mengandalkan diri kita yang terbatas ini, karena Firman Tuhan : “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN,
yang menaruh harapannya pada TUHAN, ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi
air, yang merambat akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami
datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun
kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Tuhan kiranya dalam kasihNya
yang tak terbatas yang membuat kita selamat, akan menolong perjalanan
keberimannan kita, pelayanan kita, keluarga kita dan kehidupan bermasyarakat
kita, kini dan sampai selama-lamanya Amin. (Alda).
20-26
Januari 2019
Tema : Ketaatan
Mendatangkan Kesejahteraan
BA : Keluaran
23:20-33
MEMAHAMI
TEMA
Tidak ada kata yang terindah yang dapat kita ungkapkan
sebagai orang percaya selain Bersyukur. Bersyukur adalah wujud dari ketaatan
kita pada Allah yang telah kita terima dan lakukan sebagi orang-orang yang
telah dibawa Tuhan melewati tahun yang lam kepada tahun yang baru.
Bersyukurlah kita kepada Tuhan boleh ada di tahun yang
baru ini, tahun yang penuh rahmat dan anugerah dari Dia Tuhan kita Yesus
Kristus. Tahun penuh makna dan harapan bagi anak-anak Allah yang mauh hidup
setia pada panggilan yang Tuhan anugerahkan.
Kesetiaan Tuhan telah teruji dan kita patut bersyukur
kepadaNya. Karena itu Allah juga menuntut kita untuk setia kepadaNya. Kesetiaan
kita pada Tuhan adalah wujud dari ketaatan kita pada Allah supaya boleh memperoleh
kesejahteraan. Itulah yang menjadi dasar kita saat ini, dengan hidup taat maka
kesjateraan akan kita miliki. Tema kita sangat praktis bagi pertumbuhan gereja
dewasa ini. Dengan hidup taat maka terjaminlah masa depan kita. Atau dengan
kata lain Ketaatan Mendatangkan Kesejahteraan.
MEMAHAMI
TEKS
Janji Tuhan tidak perna gagal, janjiNya tidak perna
terlambat, ya dan amin janji Tuhan. penyertaanNya sempurna bagi anak-anakNya.
“Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi
engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah
dirimu dihadapanya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka
kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di
dalam dia.
Tuhan menghendaki setiap pengikutnya ada dalam ketaatan.
Ketaatan menjadi harga yang mahal dalam kehidupan umat. Dengan mereka taat,
sejaterah, namun juka tidak binasa. Tidak ada kesejateraan tanpa kketaatan dan
tidak ada hukuman tanpa dosa. Umat disadarkan untuk sadar akan apa yang harus
mereka lakukan. Denagn berbuat yang Tuhan mauh maka merekapun akan diberkati.
Ketaatan umat pada Allah membuat umat dibelah oleh Allah
sendiri. Allah bersedia memusnahkan setiap musuh mereka, sebab malaikat Allah
akan berjalan didepan dan membawa mereka pada tujan yang pasti. Jika kita harus
memilih, mana yang harus kita pilih : Ketaatan mendatangkan kesejahteraan atau
ketidak taatan mendatangkan hukuman? Yang pasti kita lebih memilih taat dan
memperoleh berkat bukan? Bagaimana upaya kita mempertahankan
kehidupan yang taat sebagai umat Allah? Berikan pendapatmu!.
MENDALAMI
TEKS
Allah tidak pernah kompromi dengan dosa. Sebab Alllah
membenci dosa, namun mencintai orang berdosa. Umat Allah diberikan pilihan
terhadap apa yang harus mereka jalani. Jika mereka memilih taat, maka mereka
akan hiidup sejahtera, sebaliknya jika mereka memili tidak taat maka
penghukuman akan terjadi.
Ketaatan pada Tuhan bukanlah beban tetapi karunia. Mereka
yang selalu taat pasti diberkati. Bacaan kita saat ini dengan tegas :
“Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau beribadah kepadanya,
dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau
memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu
berhala mereka haruslah kau remukkan sama sekali. Tetapi kamu harus beribadah
kepada TUHAN, Alahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu
dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.
Allah ingin agar umatNya diberkati bukan dikutuk, karena
itu Ia ingin hidup dalam ketaatan akan selalu menjadi prioritas utama dari
setiap orang percaya. JanjiNya yang Besar dengan memperluas daerah umat Allah
diwujudkanNya. Dengan demikian apalagi yang kurang, jika kita hidup taat. Semua
berkat pasti akan menjadi milik kita orang-orang yang dikasihiNya.
Bagaimana
wujud ketaatan kita pada panggilan Tuhan, lewat pelayanan yang dipercayakan
kepada kita? Dan bagaimana seharusnya perlakukan kita terhadap sesame yang
membutuhkan sebagi wujud dari ketaatan! Berikan pendapat.
MENDALAMI
TEMA
Pria/kaum Bapa yang ada sekarang memang berbeda dengan
yang ada di masa lalu, namun bukan berarti ketaatan kita pada Allah itu juga
berubah, jawabannya tidak. Ketaatan pada Allah adalah harga mati yang tidak
dapat diganggu gugat oleh apa pun, tidak juga dapat digantikan oleh siapapun.
Ketaatan adalah pola hidup. Sama seperti kemuliaan yang dinyatakan Allah kepada
anakNya lewat penderitaan, kematian dan kebangkitanNya. Kemuliaan menjadi
bagian Allah di dalam Kristus sebagai wujud ketaatan. Demikianlah hendaknya
kita sebagai anak-anakNya.
Allah tidak menuntut kita untuk sempurna dalam menlani
hidup ini, karena kita masih serba kekurangan, namun yang Ia kehendaki adalah
kita setia pada panggilan sorgawi yang dinyatakanNya.Setiap orang percaya
dipanggil untuk hidup taat, dan pasti akan diberkati. Allah tidak akan pernah
membiarkan kita melangkah sendiri dalam menjalani hidup ini, namun akan
memelihara kita sampai Ia datang kembali sebagai hakim yang adil.
Dengan hidup dalam ketaatan itu berarti kita telah
memilih meninggalkan kefasikan dan dosa, untuk hidup berdasarkan kuasaNya yang
ajaib. Jangan takut dalam menghadapi hidup, apalagi kita setia pada kehendakNya
niscaya kita pasti berhasil. Selamat hidup taat, pertahankan itu sebagai
anugerah Tuhan yang besar bagi kehidupan kita sebagai umatNya.
20-26
Januari 2019
Tema : Ketaatan
Mendatangkan Kesejahteraan
BA : Keluaran
23:20-33
Pria/Kaum
Bapa yang diberkati Tuhan
Bersyukur untuk segala penyertaanNya pada kita di tahun
yang baru ini. Semua orang pasti rindu hidupnya diberkati. Tidak ada satu pun
manusia yang ingin mendapat kutuk dalam hidup, karena itu yang harus dilakukan
orang percaya adalah hidup dalam ketaatan akan kasih Tuhan.
Hidup taat sesungguhnya tidaklah sulit jika kita serius
menjalaninya. Sebab, hanya mereka yang taatlah yang akan menerima kesuksesan
dari Tuhan. Ketaatan itu harus dimulai dari diri kita sendiri yang kemudian
ditularkan pada keluarga kita, dan persekutuan jemaat yang kita layani.
Orang yang hidup dalam ketaatan adalah perwujudan
kehidupan umat yang taat kepada Allah dalam panggilanNya memberikan tempat yang
berlimpah berkat. Janji Tuhan menyertai umatnya tidak sekedar janji namun
kenyataan. Alkitab memberi kesaksian, karena ketaatan Abraham, ia diberkati
bersama keluarganya. Isakh yang karena ketaatannya pada Allah mewariskan
keturunan yang besar. Yakub ia mampuh diberkati dimana saja. Daud ketaatannya
pada Allah membuat ia mampuh mengalakan Goliat. Yusuf, karena ketatannya pada
Allah apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Semua kesaksian Alkitab, menyadarkan kita bahwa menjadi
taat tidak akan merugikan kita, malahan kita akan beruntung jika kita
melakukannya. Sesungguhnya taat berarti kita patuh pada apa yang ditetapkan
Allah sehingga kita akan dengan mudah hidup kudus dan berkenan kepada Tuhan.
Pria/Kaum
Bapa yang diberkati Tuhan
Memang tidak muda untuk hidup dalam ketaatan, banyak
sekali godaan yang akan menjerumuskan kita untuk tidak melakukannya. Namun
jangan kuatir Roh Kudus akan memampuhkan kita untuk dapat mewujudkannya. Firman
Tuhan : “Allah akan membantu kita dalam kelemahan-kelemahan kita. Jangan takut
bertindak benar jika itu mendatangkan kesejahteraan dalam hidup kita. Percaya
saja Allah tidak akan membiarkan kita : Lagi FirmanNya “Aku sekali-kali tidak
akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.
Tuhan selalu berjanji tepat waktu, hanya kita manusia
kadang mengingkari janji Tuhan itu. Muda sekali kita berkata mampuh melakukan,
namun pada kenyataannya kita tidak bisa mewujudkannya. Jangan bimbang, orang
yang bimbang tidak akan pernah melihat mujizat Tuhan dalam hidupnya. Sebaliknya
mereka yang percaya akan selalu dijaga, dilindungi dan diberkati.
Belajarlah setiap saat untuk hidup daloam ketaatan, maka
kesejateraan akan selalu menjadi milik kita sebagai anak-anak Allah yang
diberkati untuk menjadi berkat Amin (Alda).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar