Sabtu, 02 Mei 2020

KUMPULAN BAHAN PA DAN RENUNGAN PKB (PELITA)


PENULIS :
Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K



16 -22 Desember 2018

Tema  :          Allah Melawat UmatNya
BA       :           Lukas 1:67-80

MEMAHAMI TEMA
Belum hilang dari ingatan kita tentang peristiwa yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala, sebuah bencana yang hebat melebihi kemampuan manusia untuk meneliti, kenapa ini terjadi. Seolah-olah manusia kehilangan akal sehat untuk berpikir keras terhadap apa yang terjadi, dengan kata lain manusia tidak dapat menyelami pikiran Allah. Manusia dibuat bingung dengan semua kenyataan yang berlaku. Sebab pikiran manusia terbatas, namun Allah tidak terbatas dengan segala kuasaNya.
Kekuasaan Tuhan yang besar dan sempurna selalu dibarengi karya Allah yang sempurnah. Pertanyaannya apakah Allah meninggalkan kita umat yang percaya dan berharap akan kekuasaanNya? Jawabannya tidak. Dalam keadaan bagaimana pun kita manusia tidak akan dibiarkan Allah. Kata FirmanNya : Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meningalkan engkau.
Peristiwa yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala adalah diluar kemampuan manusia. Ini berarti Allah berdaulat atas semua ciptaanNya termasuk alam semesta ada dalam kendali dan kekuasaanNya. Hal inilah yang kita sebut KEKUASAAN ALLAH atas apa yang dikehendakiNya. Tetapi sesungguhnya Allah yang berdaulat atas semua ini tidak pernah membiarkan umatNya walau sedetikpun karena Allah tahu bagaimana seharusnya melakukan yang terbaik bagi ciptaanNya.
Tema kita adalah Allah melawat umatNya. Lawatan Allah terhadap umat bukan hanya disaat umat mengalami peristiwa yang mengerikan dan menyedikan, tetapi kadang Allah menyadarkan manusia yang dalam kesenangannya yang melupakan Allah dengan peristiwa diluar kemampuan kita agar manusia sadar dan bertobat. Pertobatan itullah yang merupakan lawatan Allah yang sempurna agar manusia tidak dihukum saat Ia datang sebagai hakim yang adil.
Menjadi pertanyaan bagi kita, bagaimana cara Allah melawat umatNya ! apakah dengan pemulihan waktu manusia mengalami sakit parah lewat kesembuhan? Atau justru dengan peristiwa yang mengecewakan dan kesedihan yang mendalam, Ia membuat manusia sadar akan kekuasaanNya dan berubah dari cara hidupnya yang jauh dari kehendak Allah?

MEMAHAMI TEKS
Bacaan kita saat ini adalah sebuah uangkapan syukur yang besar dalam diri seorang Zakharia atas lawatan Allah dalam hidupnya secara pribadi dan keluarganya. Seorang yang tidak percaya pada kekuasaan Allah yang besar dan menganggap apa yang akan terjadi nantinya adalah sesuatu yang mustahil, berubah seratus persen atas kekuasaan Tuhan yang besar.
Ungkapan syukur yang dilakukan adalah sebuah pujian bagi Tuhan. “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umatNya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hambahNya itu”. Untuk memberikan kepada umatNya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kekegalapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.  Sungguh merupakan anugerah Tuhan yang besar yang tidak dapat dilukiskan namun dapat dijabarkan dalam kehidupan orang percaya. Ungkapan syukur yang dilakukan oleh Zakharia sesunguhnya mengingatkan kita, jangan pernah meragukan kuasa Tuhan dalam hidup kita jika Ia menyatakan kemuliaanNya.
Bagi orang yang percaya kepada Allah, merupakan anugerah terindah dalam hidup saat Allah mengizinkan kita untuk melihat begitu banyak perkara yang ajaib yang mampuh diselesaikanNya tanpa mengecewakan kita.
Kita sering menjadi sama seperti Zakharia yang kurang percaya. Akan percaya kalau kita telah melihat buktinya. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak bisa ragu sedetikpun terhadap kekuasaan Tuhan dalam hidup kita. Sebab janji Allah ya dan amin. Janji Allah selalu tepat waktu, tidak pernah terlambat bahkan tidak pernah membuat kita kecewa atas apa yang kita alami.
Lawatan Tuhan bagi Zakharia adalah lawatan yang besar, penuh kuasa dan berkat. Keturuannnya akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Artinya Allah dapat memakai kita dan keluarga kita untuk bisa menjadi berkat bagi kemuliaan nama Tuhan.
MENDALAMI TEKS
Pada zaman raja Herodes, raja Yehuda, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Istrinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. Keduanya adalah benar dihadapan Allah dan hidup menurut  segala  perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Ada pengalaman iman yang luar biasa yang dialami Zakharia dalam ia menjalankan tugas keimamannya di hadapan Tuhan. Waktu pembakaran ukupan, maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan. Melihat hal itu, ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah diikabulkan dan Elisabet, istrimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai  dia Yohanes. Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu. Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari Rahim ibunya; ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka, dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa  berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak baginya.
Pengalaman iman ini bagi Zakharia adalah merupakan pengalaman iman yang hebat, namun sekalipun ini luar biasa, Zakharia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan kepadanya. Bagi Zakharia, mana mungkin orang yang telah tua dapat melahirkan. Katanya : “Bagaimana aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan istriku sudah lanjut umurnya? Rasa tidak percaya dengan keadaan membuat Zakharia bersikeras untuk tidak bisa menerima kenyataan ini. Namun, malaikat berusaha meyakinkannya, dengan berkata : “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku  telah diutus untuk berbicara dengan engkau  dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu. Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai ppada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.
Apa yang dialami Zakharia sesungguhnya pasti kita pernah juga mengalaminya, sekalipun pengalamannya berbeda. Begitu banyak keraguan dalam diri, terhadap kekuasaan Tuhan dalam hidup. Pertanyaannya, mengapa masih banyak orang yang sama seperti Zakharia, ragu terhadap kekuasaan Tuhan! Apa yang melatar belakangi orang-orang yang disebut percaya tetapi sesungguhnya ragu terhadap kuasa Tuhan? Berikan tanggapan kita.
Sesungguhnya, keraguan tidak akan membawa kita pada keberhasilan, malahan justru akan membuat kita terperangkap pada kekuatiran dan kecemasan. Karena itu lewat bacaan ini, kita diingatkan agar jangan pernah meninggalkan keimanan kita pada Tuhan, sekalipun kita diperhadapkan dengan berbagai macam tantangan dan pergumulan.
Yakinlah bahwa dalam Tuhan, kita akan selalu melihat banyak perkara yang ajaib yang akan Tuhan nyatakan dalam hidup ini, saat kita menaru keyakinan kita yang besar kepada Dia pemilik hidup kita. Percayalah Tuhan tidak pernah berubah duluh sekarang dan sampai selama-lamanya.

MENDALAMI TEMA
Zakharia adalah sosok pria yang hidup bergaul akrap dengan Tuhan. Ia selalu melakukan apa yang menjadi tugasnya sebagai imam yang dipercayakan. Berdoa, membawa persembahan dan taat pada kekuasaan Tuhanlah yang membuat ia mengalami banyak perjumpaan iman dengan Tuhan.
Sekalipun demikian bukan berarti, Zakharia tidak memiliki kekurangan. Ketidak percayaannya pada perkataan malaikat Gabriel, membawa hasil yang besar. Ia menjadi bisu (tidak dapat berkata-kata) sampai pada kelahiran anaknya Yohanes. Konsekuensi iman yang harus diterima seorang Zakharia adalah bentuk kesadaran, bahwa apa yang dikatakan Allah pasti akan diwujudkan. Pertanyaan bagi kita, apa yang akan kita terima jika kita meragukan kekuasaan Tuhan?
Sebagai Pria/Kaum Bapa yang harus kita perbuat adalah tidak penah melupakan Tuhan dalam segala hal, bahkan tidak akan pernah berhenti mengucapsyukur atas segala kebaikanNya, sebab hanya Allah yang dapat mengubahkan umatNya, Ia sanggup melawat kita sebagai anak-anakNya. (Alda).









16 -22 Desember 2018

Tema  :          Allah Melawat UmatNya
BA       :           Lukas 1:67-80
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus Kristus.
Setiap orang pasti memiliki pengalaman pribadi, entah itu dengan pekerjaannya, usahanya atau pun dengan pelayanannya. Pengalaman ini akan mengiring kita pada sebuah motiivasi, apa yang akan kita lakukan selanjutnya. Jika kita pernah melakukan kesalahan lewat pengalaman itu kita akan diubahkan. Jika kita sungguh berusaha, maka pengalaman itu akan membawa kita pada ketekunan untuk tetap mempertahankan apa yang ttelah dicapai.
Pengalaman pekerjaan atau usaha yang kita lakukan merupakan motivasi yang besar bagi kita untuk mampuh mengukur sejauh mana kita serius dalam menyelesaikan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita, dan yang palin penting menyadarkan kita bahwa pengalaman ini adalah dorongan agar kita bisa lebih maju.
Ada pengalaman iman yang dialami oleh Zakharia dan keluarganya. Sebagai imam ia harus melakukan kewajibannya dalam membawa persembahan dan berdoa bagi Allah. Perjumpaan ia dengan Malaikat Gabriel adalah pengalaman yang hebat, namun hasilnya membawa keburukan bagi Zakharia akibat ketidak percayaannya. Keraguan yang ia miliki, membuat ia menjadi bisu sampai pada batas waktu yang ditentukan, yaitu kkelahiran Yohanes.
Zakharia memiliki alasan untuk tidakk percaya pada apa yang dikatakan malaikat Gabriel, mmenurut ia, bagaimana mungkin ia akan memperoleh keturunan, sedangkan ia telah tua dan istrinya pun telah lanjut usia. Sebuah hal yang mustahil terjadi. Bagaimana mungkit mereka yang telah lanjut usia (lansia) akan melahirkan anak, aneh sekali bukan? Namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
Zakharia harus menunggu waktu Tuhan baru ia bisa berbicara. Keraguannya mengubah sukacita, dan ini baru pulih saat Yohanes telah lahir ke bumi. Keraguan Zakharia pun dewasa ini tidak dapat dipungkiri, ini bisa terjadi dalam diri Pria/Kaum Bapa dewasa ini. Soal pekerjaan, tanggungjawab pelayanan, tugas sebagai ayah bagi anak-anak maupun tugas yang besar sebagai suami sering kita jumpai terjadi. Keraguan tidak akan membawa hasil yang baik. Keraguan itu timbul karena kita tidak percaya pada kekuasaan Tuhan.
Bersyukur, ditengah keraguan Zakharia, bisu yang ia alami sebagai bentuk teguran sekaligus penyadaran dalam dirinya untuk jangan pernah meragukan Tuhan dalam hidup, sebab hanya Tuhan yang dapat melakukan mujizatNya melebihi apa yang kita pikirkan. Zakharia harus percaya pada kehendak Tuhan dan ia pun diubahkan. Saat Yohanes lahir, ia bisa berbicara, karena itu dengan iman ia boleh bermegah dalam Tuhan : “Terpujilah Tuhan, Allah Israel sebab melawat umatNya dan membawa kelepasan baginya. Oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia  akan melawat kita surya pagi dari tempat yang tinggi.
Hanya Tuhan yang sanggup melakukan mujizat, hanya Tuhan yang dapat menyediakan apa yang dibutuhkan umatnya. Karena itu, jangan pernah meragukan Tuhan yang telah menciptaan kita, memelihara kita dan mmenjaga kita umatNya.
Tetaplah andalkan Tuhan dalam segala hal, maka tugas dan tanggung jawab yang Tuhan percayakan sebagi Pria/Kaum Bapa akan dengan muda kita kerjakan.  Dengan demikian kaum bapa GMIM Siap Bersatu, artinya Siap Ada Perubahan Bersama Tuhan. Hanya Tuhan yang dapat mengubahkan dari sesuatu yang mustahil terjadi kepada sebuah mujizat yang besar terjadi.
Bersyukurlah dalam segala hal, jangan pernah takut menghadapi hidup, karena Tuhan pasti akan memberkati kita setiap saat, pada waktu kita percaya dan menyerahkan totalitas hidup kita hanya pada kekuasaan Tuhan yang hebat. Jadilah Pria/Kaum Bapa yang selalu percaya akan Tuhan dan hidup dalam kuasaNya, Tuhan pasti Memberkati Amin (Alda).














30 Desember 2018 – 5 Januari 2019
Tema :           Kasih Karunia Allah Yang Menyelamatkan Sudah Nyata
BA       :           Titus 2:11-15

MEMAHAMI TEMA
Dunia yang diciptakan Tuhan ini, adalah tempat hidup kita, setiap saat terjadi begitu banyak perubahan. Dari kita kecil sampai dewasa sudah pasti kita akan mengatakan bahwa telah terjadi perubahan yang besar. Perubahan ini, kadang mengeserkan kita dari keyakinan yang kokoh pada sikap hidup yang ragu, jika kita terpengaruh dengan perkembangannya.
Tinggal beberapa saat lagi, tahun ini akan segera berakhir. Sudahkah hidup kita berubah sesuai kehendak Allah? Atau justru kita berubah sesuai perkembangan dunia? Jawabannya ada pada kita masing-masing. Jika kita terpengaruh dengan perkembangan dan ini negatif, maka tidak bisa dipungkiri bahwa kita sementara bergeser dengan perkembangan yang ada dan bisa jadi kita berubah bukan kkepada arah yang lebih baik.
Perubahan dalam hidup akan terjadi jika kita menyadari bahwa kita tidak dapat berubah tanpa kasih karunia Tuhan. Kasih Tuhan akan mengubahkan kita. Kasih Tuhan akan membaharui hidup kita, Ia sanggup membuat kita mengalami perubahan dalam hidup ini. Itulah sebabnya tema kita adalah Kasih Karunia Allah Yang Menyelamatkan Sudah Nyata.
Tema ini sangat cocok bagi kita, dimana setiap saat hidup harus ada perubahan, dan perubahan itu harus pada arah yang lebih baik. Perubahan hanya akan terjadi jika Allah dengan kasihNya mengubahkan kita. Kasih Allah yang tidak terbatas akan memampuhkan kita dan menyyelamatkan kita orang percaya.

MEMAHAMI TEKS
Sunguh sebuah penyataan yang hebat : “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah  di dalam dunia sekarang ini. Kasih mengubahkan, kasih mempersatukan dan kasih menyelamatkan. Kkasih Allah yang tak terbatas akan membuat kita sadar bahwa Allah begitu mencintai kita umatNya dan akan menyelamatkan kita dari segala doosa kita. Keselamatan yang dirancangkanNya akan membawa kita pada kekekalan.
Setiap orang percaya dituntut dari kasih karunia Allah untuk dapat meninggalkan segala kefasikan dan keinginan duniawi artinya hal-hal yang tidak berkenan, hal-hal yang jahat harus diitinggalkan, dan kembali hidup sesuai kehendakNya. Hidup yang benar dihadapan Allah akan membawa kita pada sebuah pengharapan baru yaitu keberkatan Tuhan
Allah menghendaki setiap orang yang menerima kasih karniaNya akan memberitakan kebenaran Firman Allah, menasehati dan meyakini setiap orang dengan kewibawaan Allah yang besar. Dengan demikian kita dipanggil untuk setia pada kehendakNya dan taat pada kebaikan Tuhan yang besar.

MENDALAMI TEKS
Kasih Allah pada dunia ini sungguh besar, Ia ingin agar kita yang tinggal di dalamnya diselamatkan. Allah tidak menghendaki kita binasa. Kesaksian Injil Yohanes sangat jelas bahwa “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan  AnakNya yang Tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus AnakNya kedalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Kasih mampuh mengubah segalanya. Kasih dapat menyadarkan setiap kita untuk selalu percaya, ada Tuhan dibalik kelemahan kita. Ada Tuhan di balik dukacita da nada kuasaNya dibalik pergumulan yang kita hadapi. Jangan pernah meragukan kekuasaan Tuhan dalam hidup, sebaliknya andalkan Tuhan dalam setiap saat da kita akan melihat keselamatan dari padaNya.
Kasih menuntut kita untuk meninggalkan kehidupan yang tidak berkenan. Kasih mengajarkan kita untuk menghargai Allah yang telah menyelamatkan kita. Kasih menyadarkan kita bahwa dalam hidup ini ada oknum yang pakling berkuasa dan sanggup memberikan yang terbaik dalam hidup kita saat kita bergantung sepenuhnya pada kekuasaanNya.
Pertanyaan bagi kita, bagaimana seharusnya praktek kasih itu diterapkan dalam hidup kita? Dan apa upaya kita dalam mempertahankan keselamatan yang sudah Allah karuniakan dalam hidup ini? Tuhan Yesus akan memampuhkan kita untuk bukan saja percaya tetapi melakukan kehendakNya dalam praktek kasih yang sesungguhnya.




MENDALAMI TEMA
Seorang pria yang masih aktif dalam tugasnya, membawa anaknya yang satu-satunya untuk menemani ia saat bertugas. Anak ini sangat senang bisa ada bersama ayahnya pada waktu bertugas. Ia lebih memili bermain di tengah jembatan karena kelihatannya menariik, sebab di bawa jembatan ada begitu indahnya pemandangan yang dapat diabadikan, tanpa harus memperhatikan faktor keselamatan.
Sementara asik bermain  tiba-tiba ada kapal yang akan lewat dan jembatan itu harus diangkat oleh sang ayah guna memperlancar jalannya kapal laut yang akan lewat. Namun secara bersamaan, ia melihat anaknya sementara asik bermain di tengah jembbatan. Keputusan harus diambil, mana yang prioritas. Menyelamatkan anaknya dan mengorbankan banyak orang dalam kapal? Atau menyelamatkan banyak orang dalam kapal dan harus mengorbankan anak satu-satunya itu? Tanpa ragu sang ayah mengambil keputusan. Keputusannya adalah mengorbankan anaknya supaya banyak orang terselamatkan.
Kisah seorang ayah yang bertugas sebagai penjaga perlintasan kapal laut dan jembatan akan menyadarkan kita bagaimana Allah memilih mengorbankan anakNya agar kita diselamatkan. Inilah bentuk kasih Allah yang tak terbatas gai dunia ini.
Kasih menembus batas. Kasih mengalahkan keegoisan hidup. Kasih memmbahwa manusia pada kehendak Bapa di sorga. Kasih menolong kita untuk berusaha mempertahankan keselamatan yang telah dilakukan Allah bagi kita.
Apa yang harus dilakukan orang percaya dalam mempertahankan kasih? Dan bagaimana seharusnya kita menerapkan kasih dalam hidup kita sebagai Pria/Kaum Bapa! (Alda).










30 Desember 2018 – 5 Januari 2019
Tema :           Kasih Karunia Allah Yang Menyelamatkan Sudah Nyata
BA       :           Titus 2:11-15

Pria/Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
Kita pasti ingat syair lagu ini : Lebih tinggi dari gunung, lebih dalam dari lautan, lebih luas dari samudra itulah kasih Tuhanku. Hal ini membuktikan bahwa kasih Allah terhadap dunia ini tanpa batas. kasihNya ajaib, Ia dapat melakukan banyak cara untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anakNya termasuk kita selaku Pria/kaum Bapa GMIM.
Kasih Tuhan yang besar merupakan keselamatan yang ajaib dalam hidup kita manusia. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan  duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia.
            Setiap kita yang menerima kasih Allah wajib untuk hidup juga dalam kasih. Kasih Allah mengajarkan kita untuk hidup dalam Tuhan, dengan meninggalkan dosa dan kembali pada jalan yang dikehendakiNya. Kasih menutupi banyak sekali dosa, kasih membawa kita orang berdosa pada keselamatan yang besar yang dirancangkan Tuhan bagi anak-anakNya sehingga kita bisa berbuah dan menjadi berkat.
Pria/Kaum Bapa yang di berkati Tuhan
            Setiap orang percaya punya kewajiban untuk memppraktekkan kasih dalam hidup. Menjadi anak-ana yang taat pada orang tua, menjadi istri yang cerdas dalam keluarga dan menjadi suami yang bertanggung jawab dalam tugas kerja yang dipercayakan. Memang tidak muda melakukannya, namun butuh kesabaran yang besar dalam diri setiap orang untuk mewujudkan kasih dalam hidup setiap hari.
            Kasih yang dipraktekkan tanpa pambri akan membuahkan hal yang baik. Orang-orang akan muda melakukan banyak hal dan berhasil, jika hidupnya sesuai dengan kehendak Tuhan. Jangan pernah meragukan kasih Tuhan yang telah Ia berikan bagi kita. pengorbananNya merupakan Kasih Allah yang terbesar disepanjang masa karena hanya Ia, Kristus Tuhan yang relah berkorban bagi dunia ini agar kita diselamatkan.
            Menghargai karya keselamatan yang besar yang dilakukan Allah, adalah dengan hidup menurut ketetapanNya. Menjadi Pria/Kaum Bapa masa kini yang rajin berdoa, rajin membaca Alkitab dan giat bekerja. Dengan demikian kita tidak akan pernah kesulitan, karena kita pasti diberkatiNya.
            Jangan mengandalkan diri kita yang terbatas ini, karena Firman Tuhan :  “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN, ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambat akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Tuhan kiranya dalam kasihNya yang tak terbatas yang membuat kita selamat, akan menolong perjalanan keberimannan kita, pelayanan kita, keluarga kita dan kehidupan bermasyarakat kita, kini dan sampai selama-lamanya Amin. (Alda).




















20-26 Januari 2019
Tema  :           Ketaatan Mendatangkan Kesejahteraan
BA       :           Keluaran 23:20-33

MEMAHAMI TEMA
Tidak ada kata yang terindah yang dapat kita ungkapkan sebagai orang percaya selain Bersyukur. Bersyukur adalah wujud dari ketaatan kita pada Allah yang telah kita terima dan lakukan sebagi orang-orang yang telah dibawa Tuhan melewati tahun yang lam kepada tahun yang baru.
Bersyukurlah kita kepada Tuhan boleh ada di tahun yang baru ini, tahun yang penuh rahmat dan anugerah dari Dia Tuhan kita Yesus Kristus. Tahun penuh makna dan harapan bagi anak-anak Allah yang mauh hidup setia pada panggilan yang Tuhan anugerahkan.
Kesetiaan Tuhan telah teruji dan kita patut bersyukur kepadaNya. Karena itu Allah juga menuntut kita untuk setia kepadaNya. Kesetiaan kita pada Tuhan adalah wujud dari ketaatan kita pada Allah supaya boleh memperoleh kesejahteraan. Itulah yang menjadi dasar kita saat ini, dengan hidup taat maka kesjateraan akan kita miliki. Tema kita sangat praktis bagi pertumbuhan gereja dewasa ini. Dengan hidup taat maka terjaminlah masa depan kita. Atau dengan kata lain  Ketaatan Mendatangkan Kesejahteraan.

MEMAHAMI TEKS
Janji Tuhan tidak perna gagal, janjiNya tidak perna terlambat, ya dan amin janji Tuhan. penyertaanNya sempurna bagi anak-anakNya. “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. Jagalah dirimu dihadapanya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia.
Tuhan menghendaki setiap pengikutnya ada dalam ketaatan. Ketaatan menjadi harga yang mahal dalam kehidupan umat. Dengan mereka taat, sejaterah, namun juka tidak binasa. Tidak ada kesejateraan tanpa kketaatan dan tidak ada hukuman tanpa dosa. Umat disadarkan untuk sadar akan apa yang harus mereka lakukan. Denagn berbuat yang Tuhan mauh maka merekapun akan diberkati.
Ketaatan umat pada Allah membuat umat dibelah oleh Allah sendiri. Allah bersedia memusnahkan setiap musuh mereka, sebab malaikat Allah akan berjalan didepan dan membawa mereka pada tujan yang pasti. Jika kita harus memilih, mana yang harus kita pilih : Ketaatan mendatangkan kesejahteraan atau ketidak taatan mendatangkan hukuman? Yang pasti kita lebih memilih taat dan memperoleh berkat bukan? Bagaimana upaya kita mempertahankan kehidupan yang taat sebagai umat Allah? Berikan pendapatmu!.

MENDALAMI TEKS
Allah tidak pernah kompromi dengan dosa. Sebab Alllah membenci dosa, namun mencintai orang berdosa. Umat Allah diberikan pilihan terhadap apa yang harus mereka jalani. Jika mereka memilih taat, maka mereka akan hiidup sejahtera, sebaliknya jika mereka memili tidak taat maka penghukuman akan terjadi.
Ketaatan pada Tuhan bukanlah beban tetapi karunia. Mereka yang selalu taat pasti diberkati. Bacaan kita saat ini dengan tegas : “Janganlah engkau sujud menyembah kepada allah mereka atau beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala mereka haruslah kau remukkan sama sekali. Tetapi kamu harus beribadah kepada TUHAN, Alahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan Aku akan menjauhkan penyakit dari tengah-tengahmu.
Allah ingin agar umatNya diberkati bukan dikutuk, karena itu Ia ingin hidup dalam ketaatan akan selalu menjadi prioritas utama dari setiap orang percaya. JanjiNya yang Besar dengan memperluas daerah umat Allah diwujudkanNya. Dengan demikian apalagi yang kurang, jika kita hidup taat. Semua berkat pasti akan menjadi milik kita orang-orang yang dikasihiNya.
Bagaimana wujud ketaatan kita pada panggilan Tuhan, lewat pelayanan yang dipercayakan kepada kita? Dan bagaimana seharusnya perlakukan kita terhadap sesame yang membutuhkan sebagi wujud dari ketaatan! Berikan pendapat.

MENDALAMI TEMA
Pria/kaum Bapa yang ada sekarang memang berbeda dengan yang ada di masa lalu, namun bukan berarti ketaatan kita pada Allah itu juga berubah, jawabannya tidak. Ketaatan pada Allah adalah harga mati yang tidak dapat diganggu gugat oleh apa pun, tidak juga dapat digantikan oleh siapapun. Ketaatan adalah pola hidup. Sama seperti kemuliaan yang dinyatakan Allah kepada anakNya lewat penderitaan, kematian dan kebangkitanNya. Kemuliaan menjadi bagian Allah di dalam Kristus sebagai wujud ketaatan. Demikianlah hendaknya kita sebagai anak-anakNya.
Allah tidak menuntut kita untuk sempurna dalam menlani hidup ini, karena kita masih serba kekurangan, namun yang Ia kehendaki adalah kita setia pada panggilan sorgawi yang dinyatakanNya.Setiap orang percaya dipanggil untuk hidup taat, dan pasti akan diberkati. Allah tidak akan pernah membiarkan kita melangkah sendiri dalam menjalani hidup ini, namun akan memelihara kita sampai Ia datang kembali sebagai hakim yang adil.
Dengan hidup dalam ketaatan itu berarti kita telah memilih meninggalkan kefasikan dan dosa, untuk hidup berdasarkan kuasaNya yang ajaib. Jangan takut dalam menghadapi hidup, apalagi kita setia pada kehendakNya niscaya kita pasti berhasil. Selamat hidup taat, pertahankan itu sebagai anugerah Tuhan yang besar bagi kehidupan kita sebagai umatNya.




















20-26 Januari 2019
Tema  :           Ketaatan Mendatangkan Kesejahteraan
BA       :           Keluaran 23:20-33

Pria/Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
Bersyukur untuk segala penyertaanNya pada kita di tahun yang baru ini. Semua orang pasti rindu hidupnya diberkati. Tidak ada satu pun manusia yang ingin mendapat kutuk dalam hidup, karena itu yang harus dilakukan orang percaya adalah hidup dalam ketaatan akan kasih Tuhan.
Hidup taat sesungguhnya tidaklah sulit jika kita serius menjalaninya. Sebab, hanya mereka yang taatlah yang akan menerima kesuksesan dari Tuhan. Ketaatan itu harus dimulai dari diri kita sendiri yang kemudian ditularkan pada keluarga kita, dan persekutuan jemaat yang kita layani.
Orang yang hidup dalam ketaatan adalah perwujudan kehidupan umat yang taat kepada Allah dalam panggilanNya memberikan tempat yang berlimpah berkat. Janji Tuhan menyertai umatnya tidak sekedar janji namun kenyataan. Alkitab memberi kesaksian, karena ketaatan Abraham, ia diberkati bersama keluarganya. Isakh yang karena ketaatannya pada Allah mewariskan keturunan yang besar. Yakub ia mampuh diberkati dimana saja. Daud ketaatannya pada Allah membuat ia mampuh mengalakan Goliat. Yusuf, karena ketatannya pada Allah apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Semua kesaksian Alkitab, menyadarkan kita bahwa menjadi taat tidak akan merugikan kita, malahan kita akan beruntung jika kita melakukannya. Sesungguhnya taat berarti kita patuh pada apa yang ditetapkan Allah sehingga kita akan dengan mudah hidup kudus dan berkenan kepada Tuhan.
Pria/Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
Memang tidak muda untuk hidup dalam ketaatan, banyak sekali godaan yang akan menjerumuskan kita untuk tidak melakukannya. Namun jangan kuatir Roh Kudus akan memampuhkan kita untuk dapat mewujudkannya. Firman Tuhan : “Allah akan membantu kita dalam kelemahan-kelemahan kita. Jangan takut bertindak benar jika itu mendatangkan kesejahteraan dalam hidup kita. Percaya saja Allah tidak akan membiarkan kita : Lagi FirmanNya “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.
Tuhan selalu berjanji tepat waktu, hanya kita manusia kadang mengingkari janji Tuhan itu. Muda sekali kita berkata mampuh melakukan, namun pada kenyataannya kita tidak bisa mewujudkannya. Jangan bimbang, orang yang bimbang tidak akan pernah melihat mujizat Tuhan dalam hidupnya. Sebaliknya mereka yang percaya akan selalu dijaga, dilindungi dan diberkati.
Belajarlah setiap saat untuk hidup daloam ketaatan, maka kesejateraan akan selalu menjadi milik kita sebagai anak-anak Allah yang diberkati untuk menjadi berkat Amin (Alda).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu suara.

  PENULIS : Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K   Minggu, 15 – 21 November   2020: Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu sua...