Sabtu, 02 Mei 2020

SALING MENGASIHI TANDA HIDUP BARU (1 YOHANES 3:11-18)


PENULIS :
Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K

12-18  Januari  2020
SALING MENGASIHI TANDA HIDUP BARU
I YOHANES 3:11-18

MEMAHAMI TEMA
Alkitab mencatat bahwa Kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barang siapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih  (1 Yoh 4:7-8). Kasih tidak hanya diungkapkan tetapi harus dipraktekkan.
Kasih mengajarkan kita banyak hal, termasuk pengampunan. Orang yang mengasihi, ia akan juga mengampuni termasuk musuh sekalipun, karena mengasihi sahabat merupakan hal yang biasa, tetapi mengasihi musuh kita adalah hal yang luar biasa. Bukankah Yesus mengajarkan kita untuk mengasih termasuk musuh kita (Mat 5:44). Kasih Yesuslah yang menjadi dasar hidup kita. Termasuk dasar hidup suami Istri (Efesus 5:22-33).
Kasih juga menuntun kita untuk hidup  baru artinya, kehidupan kita diubahkan Tuhan berpindah dari  dalam maut ke dalam hidup (1 Yoh 3:14a) dan ini dilakukan Allah di dalam Kristus agar kita yang sebenarnya harus dihukum karena dosa diubahnya menjadi selamat karena Kasih karuniaNya yang besar. Untuk itu sebagai mana tema kita saat ini “Saling Mengasihi Tanda Hidup Baru”, itu pun juga  yang harus terus dilakukan oleh setia orang percaya.
Pertanyaannya… Bagaimana kita dapat mewujudkan kasih itu sebagai tanda hidup baru? Dan bagaimana seharusnya paraktek kasih dalam persekutuan Pria/Kaum Bapa!

MEMAHAMI TEKS
Sejak Awal Allah sudah lebih dahulu menunjukan Kasih itu bagi kita dan kita tinggal melanjutkan apa yang telah di prakarsai Allah sendiri. 1 Yohanes 3:11-18 sangat jelas kita memahaminya :
Ayat 11-12 : Kita harus mengasihi sebagai perintah dari mulanya, dan tidak mencontoh pada tindakan yang dilakukan Kain terhadap adiknya Habel. Karena yang dilakukan oleh Kain adalah hal yang jahat di mata Tuhan.
 Ayat 13-14 : Konsekuensi meninggalkan kejahatan dan berpindah pada kebenaran atau dari dalam maut ke dalam hidup adalah kita akan dibenci.
 Ayat 15 : Setiap orang yang membenci saudaranya adalah pembunuh manusia. Dan yang pasti tidak akan memiliki hidup yang kekal.
Ayat 16-17 : Kasih Kristus itu nyata dan Ia telah menyerahkan nyawanya untuk kita sebagai tanda pengorbanan, dan kita pun di ajarkan untuk juga mampuh berkorban bagi saudara-saudara kita. Pengorbanan kita adalah dengan membantu meeka yang berkekurangan.
Ayat 18 : Mengasih tidak dengan perkataan atau dengan lida, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

MENDALAMI TEKS
Yohanes menegaskan kepada kita pentingnya persekutuan kita dengan Tuhan, Membangun hubungan yang erat dengan Tuhan adalah tindakan nyata orang percaya. Kita tidak bisa lepas dari control Allah dan karena itu, jika hubungan kita dengan Tuhan terjalin begitu erat dalam persektuan, maka dengan sendirinya kita akan memiliki hubungan yang baik dengan sesama berdasarkan kasih Allah itu.
Kasih Kristuslah sebagai dasar pijakan orang percaya untuk juga mengasihi sesamanya. 1 Yoh 4:7-8 Kasih berasal dari Allah dan orang yang mengasihi berasal dari Alllah. Sebab Allah adalah kasih.
Wujud kita mengasihi Allah adalah dengan cara mengasihi sesama. Jauh berbeda dengan yang dilakukan Kain terhadap adiknya Habel  seperti dalam bacaan ini. Justru karena iri ia harus membunuh Habel. Hal ini menegaskan kepada kita, jika hidup kita tidak berdasarkan kasih malahan justru berdasarkan irih hati, maka kita akan terjebak pada kehidupan yang jauh dari Allah, akibatnya adalah pebuatan dosa.
Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh manusia (ayat 15) artinya membenci tidak akan menolong kita untuk memiliki hidup kekal, justru mengasihilah yang akan membawa kita pada kehidupan yang diberkati.
Kasih Allah di dalam Kristrus nyata dalam hidup kita. Ia menyerahkan nyawaNya untuk kita (Ayat 16) dan kewajiban kitalah untuk mampuh juga mencontoh pada Kristus dengan relah berkorban.
Dengan demikian mengasih tidak sekedar ungkapan kata-kata yang indah, melainkan sebuah tindakan atau perbuatan yang nyata (ayat 18). Saling mengasihi adalah wujud dari tanda kita telah dibaharui. Kita telah menjadi manusia baru, yang berpindah dari kegelapan kepada terang Kristus yang ajaib. Saling mengasihi adalah perbuatan yang benar dihadapan Allah.  Pertanyaannya : Sebagai Pria/Kaum Bapa berikan contoh yang praktis tentang bagaimana mengasihi sesama dilingkungan keluarga dan jemaat kita?.

MENDALAMI TEMA
Seorang ayah yang mengasihi anak-anaknya tidak akan pernah membiarkan anak-anaknya jauh dari Tuhan, apalagi Allah terhadap kita anak-anakNya. Artinya Allah menghendaki setiap kita yang hidup harus saling mengasihi.
Mengasihi adalah perintah Allah, sebab bukan kita yang mengasihi Allah menurut kesaksian Alkitab ( 1 Yoh 4:10) tetapi Allah yang telah mengasihi kita, yaitu dengan cara mengutus AnakNya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Allah mengasihi kita umatNya, maka sudah selaknya kita mengasihi sesama kita. Wujud nyata kasih Allah bagi kita adalah mengorbankan diriNya  supaya kita diselamatkan. Keselamatan yang diberikan Allah menolong kita untuk terus saling mengasihi tanpa membeda-bedakan. Bukankah Allah tidak pernah membedakan kita dihadapannya!. Oleh karena itu hiduplah dalam kasih Kristus dan praktekkanlah itu dalam kehidupan kita setiap hari maka kita akan disebut anak-anak Allah yang diubahkan untuk dapat menjadi berkat bagi sesama (Alda).











Tema  :          Saling Mengasihi Tanda Hidup Baru
BA       :           I Yohanes 3:11-18
Pria Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
Sebagai orang percaya, jangan pernah mengatakan kita mengasih Allah dengan sungguh, jika kita masih membenci saudara kita. Mengapa? Karena ingat kita yang sebenarnya harus dihukum karena dosa, diselamatkan Allah karena kasih. Kasih Allahlah yang nyata atas kita, lewat pengorbanan Kristus di kayu salib, membawa kita pada keselamatan yang besar. karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mengasihi.
Mengasih Allah  harus dipraktekan dengan mengasihi sesama. Karena ini adalah perintah dan wajib dikerjakan. Sebagai orang percaya, kita tidak dapat mengatakan bahwa kita benar-benar mengasihi namun tidak bisa menunjukannya dalam praktek. Hari ini kita belajar bahwa saling mengasihi adalah tanda hidup baru. Mengasihi Allah adalah wujud nyata kita dalam persekutuan dengan Tuhan. Rajin beribadah, rajin Berdoa, rajin membaca Alkitab dan rajin bekerja.
Jika demikian yang kita kerjakan sebagai orang percaya, maka sebagai Pria/Kaum Bapa GMIM kita dapat menujukan kepada dunia sesungguhnya kita ini milik Allah dan Allah mauh kita mempraktekkan kasih lewat wujud kita sebagai Suami, Ayah dan sebagai seorang pekerja yang tangguh yang mampuh membelah kebenaran dan melakukan keadilan.
Pria/ Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
Belajarlah pada Kristus dalam memparaktekan kasih terhadap sesama, sebab dengan jalan demikian maka kita mampuh mewujudkan kasih itu tidak hanya lewat perkataan kita namun juga lewat tindakan. Kristus selalu mengajarkan kita banyak hal, termasuk bagaimana kita mengasihi musuh kita. Menggasihi mereka yang membenci adalah tanda bahwa kita benar-benar telah hidup baru di dalam Kristus. Dengan jalan inilah maka kita akan tahu bahwa betapa kita berharga di mata Tuhan dan betapa Tuhan mendambahkan kita selamat dari maut kepada kehidupan yang kekal bersama denganNya. Jadilah Pria/Kaum Bapa GMIM yang selalu SIAP BERSATU (Saya Ingin  Ada Perubahan Bersama Tuhan) Tuhan memberkati dan menolong kita selalu Amin (Alda).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu suara.

  PENULIS : Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K   Minggu, 15 – 21 November   2020: Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu sua...