Sabtu, 02 Mei 2020

BERKAT BAGI BANGSA MULAI DARI KELUARGA (KEJADIAN 49:1-28)


PENULIS :
Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K

9 – 15  September  2018
BERKAT BAGI BANGSA MULAI DARI KELUARGA
KEJADIAN 49:1-28
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus Kristus.
Keluarga adalah lembaga pertama yang ditetapkan Allah di bumi. Allah mendirikan keluarga agar anakk belajar dari orang tuanya. Sebelum membentuk jemaat dan sebelum ada pemerintahan, Allah menahbiskan pernikahan dan keluarga sebagai bangunan dasar masyarakat. Tidak ada tempat yang lebih baik dan pentiing untuk menumbuhkan iman, dan menaburkan nilai-nilai kristiani selain keluarga.
Dasar paling penting dalam mendidik anak adalah keluarga yang berpusat pada Kristus (Ef.6:4). Orangtua berperan sebagai guru dan penginjil yang terus mengarahkan, membimbing, dan mendorong anak untuk hidup dalam Kristus.
Keteladanan orangtua adalah Injil yang dapat dilihat, dirasakan, dan dinikmati oleh anak. Perilau yang ditunjukan orangtua dan cara mereka memperlakukan anak akan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangannya kelak.
Sesungguhnya, pendidikan dimulai dari keluarga. Anak harus dididik dan didorong untuk menerapkan semua nilai luhur sebagaimana diajarkan Firman Tuhan, dan dijauhkan dari segala hal yang dilarang. Hal yang terpening adalah agar orang tua memiliki kerohanian yang berkualitas dan terampil mendidik anak dalam Tuhan., dibutuhkan anugerah Tuhan Allah, kemauan, dan disiplin dirii untuk terus meningkatkan pertumbuhan kerohanian.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Yakub yang juga disebut sebagai Israel. Ia mendidik anak-anknya dengan takut akan Tuhan. Ia ingin mereka menjadi anak yang bukan hanya berbakti pada orang tua namun terutama berbakti pada Tuhan. Pengajaran dan pendidikan yang diberikan, merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi hidup anak-anak Yakub. Sekalipun tidak dapat dipungkiri bahwa anak-anak Yakub yang berbeda karakter satu dengan yang lain saling mendorong untuk kemajuan tetapi juga saling menjatuhkan. Ini menunjukan bahwa Yakub memiliki peran yang sangat besar bagi keluarganya, ia tidak ingin anak-anaknya tidak melakukan apa yang Tuhan perintahkan.
Mengumpulkan anak-anaknya dan memberi nasehat, pengajaran dan pendidikan karakter buat masa depan anak-anaknya. Setelah anak-anaknya terkumpul ia menyampaikan apa yang akan dialami dan dilakukan oleh masing-masing anaknya.
Ruben : Sebagai ank sulung yang adalah kekuatan ayahnya membual seperti air, tidak menjadi utama karena kesalahan yang dibuat  terhadap ayahnya.
Simeon dan Lewi : Senjata mereka ialah alat kekerasan dan banyak kemarahan yang ditunjukan bahkan membunuh.
Yehuda : Engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujut anak-anak ayahmu. Yehuda adalah seperti anak singa; setelah menerkam, engkau akan naik kesuatu tempat yang tinggi. Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, ataupun lambing pemerintahan dari antara kakinya.
Zebulon : akan diam ditepi panta laut. Ia akan menjadi pangkalan kapal, dan batasnya akan berisi dengan Sidon.
Isakhar: Seperti keledai yang kuat tulangnya, yang meniarap diapit bebannya.
Dan : Ia akan mengadili bangsanya sebagai salah satu suku Israel. Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan , seperti ular beludak di Denai yang memangut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh kebelakang.
Gad : Iaa akan diserang oleh gerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka.
Asyer : Makanannya akan limpah mewah dan ia akan memberikan santapan raja-raja.
Naftali : Seperti rusa betina yang terlepas; ia akan melahirkan anak-anak indah
Yusuf : Seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok. Ooleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya dibawah, dengan berkat buah dada dan kandungan.
Benyamin : Seperti serigala yang menerkam pada waktu pagi ia memakan mangsanya, dan pada waktu peatang ia membagi-bagikan rampasannya.
Dan setiap anak-anak Yakub diberkatinya bukan dikutuk. Inilah alasan kenapa Yakub mengumpulkan anak-anknya. Anak-anak adalah mewariskan apa yang dimiliki oleh orang tua, terutama warisan Takut Akan Tuhan. Suatu warisan yang tidak akan pernah habisnya dalam hidup setiap manusia.
Yakub menyadari, umurnya yang tidak lama lagi, segala sesuatu harus diatur agar tidak ada yang kehilangan haknya apalagi merasa paling berarti diantara saudara-saudaranya. Yakub sadar memberkati dan memberitahukan apa yang menjadi tanggungjawab masing-masing adalah sebuah anugerah yang paling berarga.
Setiap orang tua terutama ayah yang kita ssebut sebagai Pria Kaum Bapa memiliki peran yang sangat besar dalam keluarga. Seorang kepala keluarga yang baik adalah memperhatikan kebutuhan keluarganya dan menjadi Imam, Raja dan Nabi dalam keluarga, tanpa mengabaikan Rajin Membaca Firman, Ranjin Berdoa dan Rajin Bekerja.
Apa yang dilakukan oleh Yakub sebagai kepala keluarga merupakan contoh yang sangat berharga bagi kita sebagai Pria Kaum Bapa GMIM. Bagaimana kita dapat mengatur anak-anak kita, menolong mereka, menyekolahkan, mendidik dan memberkati mereka, sampai mereka memiliki masa depan yang cemerlang. Karakter pendidikan yang ditonjolkan adalah menjadi contoh dan teladan bagi anak-anak, rajin bekerja dan mengandalkan Tuhan.
Jika semua hal yang positinf ini telah kita lakukan, maka kita semua percaya : Keluarga akan menjadi kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai macam pergumulan. Keluarga akan menjadi barisan terdepan dalam jemaat dan masyyarakat dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusian yang ada. Keluarga akan selalu menampilkan yang terbaik bagi masa depan bangsa. Sebab, jika keluarga kita kuat, maka jemaat yang adalah bagian dari masyarakat juga akan menjadi sangat kuat.
Dengan demikian keluarga kristiani harus mampuh tampil terbaik bagi banggsa ini. Oleh karena itu dibutuhkan ayah yang hebat, ayah yang cerdas yang dapat menolong keluarganya dengan tetap mengutamakan Tuhan, rajin membaca Firman, rajin Berdoa dan rajin Bekerja. Ayah yang hebat juga adalah ayah yang selalu mendamaikan anak-anaknya, dan menjamin masa depan anak-anaknya denagn memberi mereka semangat dalam menjalani hidup.
Pria Kaum Bapa harus selalu tampil terdepan dalam menyikapi banyak hal yang terjadi, termasuk-masalah-masalah yang ada dibangsa ini. Mendukung program gereja adalah juga mengamankan bangsa yang sama-sama kita cintai. Ingat kita menjadi Yakub masa kini yang  memiliki hikmat dan keteladanan yang berkarakter bagi keluarga, jemaat dan masyarakat dimana kita melayani. Ini berarti kita dapat tampil menjadi Berkat bagi Bangsa ini mulai dari keluarga kita. Tuhan Yesus Menolong kita Amin.
Pertanyaan :
1.      Bagaimana Menjadi Ayah yang hebat dan cerdas bagi anak-anak kita dengan memperhatikan apa yang dilakukan bapa Yakub!
2.      Sebutkan hal-hal yang positif yang harus dilakukan buat bangsa ini dimulai dari keluarga kita.
3.      Apa upaya yang dilakukan untuk menjadi  Berkat bagi bangsa ini !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu suara.

  PENULIS : Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K   Minggu, 15 – 21 November   2020: Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu sua...