PENULIS :
Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K
26 Januari 2019 – 1 Februari 2020
BERPEGANG
TEGUH PADA PENGHARAPAN
IBRANI 10:19-39
MEMAHAMI
TEMA
Seorang anak kecil tidak akan pernah takut melangkah saat
ia tahu tangannya ada dalam gengaman ayah atau ibunya. Ia akan merasa nyaman
dan aman karena ia percaya orang tua tidak akan membiarkan ia terjatuh.
Kepercayaan yang dimiliki anak ini adalah pengharapan, sebab ia akan terus
berharap bahwa orang tuanya akan selalu bersama dengannya. Hal ini juga harus dimiliki
oleh semua orang percaya bahwa perjalanan hidup kita di dunia ini ada tangan
Tuhan yang menggenggam. Tangan Tuhan yang tidak pernah melepaskan. Ia selalu
menjaga dan melindungi kita anak-anakNya.
Keyakinan inilah yang membawa kita pada sebuah pengharapan
akan janji Tuhan yang besar. Tuhan tidak membiarkan kita melangkah sendiri,
tetapi menyertai dan memberkati selalu. Keyakinan akan janji Tuhan yang
dasyat merupakan pegangan hidup dari
sebuah pengharapan anak-anak Allah.
Itulah sebabnya tema kita saat ini “Berpegang
Teguh Pada Pengharapan”. Berpegang
teguh pada pengharapan berarti bergantung sepenuhnya pada Sipemegang,
dan kita percaya Tuhanlah yang menggenggam tangan kita dan pasti tidak akan
pernah melepaskannya.
Pertanyaannya, apa yang harus dilakukan orang percaya
agar kita tetap berpegang teguh pada pengharapan akan Kristus?
MEMAHAMI
TEKS
Berpegang teguh pada pengharapan merupakan sebuah
ketekunan, dan ketekunan inilah yang di tunjukan Kristus bagi kita agar kita
diselamatkanNya dari dosa.
Ayat 19-21 : Oleh darah Yesus kita dapat masuk ke dalam
tempat kudus, karena Ia sendiri membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi
kita melalui tabir, yaitu melalui diriNya sendiri sebagai Imam Besar. Ayat 22-23 : Karena itu marilah kita
menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh,
bahkan berpegang pada penghrapakan kita, sebab Ia menjanjikannya setia. Ayat 24-25
: Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dan dalam
pekerjaan baik. Jangan menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, tetapi
marilah kita saling menasehati dan semakin giat melakukan pekerjaan Tuhan. Ayat 26-31 : Jangan perna melakukan dosa lagi
apalagi jika dengan sengaja, sebab tidak ada korban lagi untuk penghapusan
dosa. Dan yang akan terjadi adalah hukuman dan kematian yang akan dilakukan
Allah sebagai hakim. Ayat 32-36 : Hidup dalam ketaatan dan jangan melepaskan
kepercayaan sekalipun harus menderita, karena besar upaya yang akan diterima.
Ayat 37-39 : Waktu Tuhan sangat singkat dan kita yang percaya harus setia
sampai pada kedatanganNya, dan tetap
menjadi orang-orang yang setia.
MENDALAMI
TEKS
Ketekunan orang percaya pada Kristus adalah Pengharapan
yang abadi, sebab dengan berharap hanya pada Kristus maka kita akan mengalami
pemulihan, keberkatan dan sukacita melimpah. Menjadi tekun dan taat adalah
kerinduan semua orang, sebab dengan demikian itu menjadi syarat mutlak dalam
kita menjalani hidup ini sebagai kesempatan. Ibarani 10:9-39 ini, menjelaskan
kepada kita bahwa ketekunan kita harus berdasarkan ketekunan yang dicontohkan
Kristus, Ia mengerjakan karya keselamatan bagi dunia dengan ketaatanNya pada
Bapa. Dan inilah yang mendorong kita untuk mampuh melakukan hal yang sama,
sebagai milik Allah untuk taat dan setia pada panggilan kita.
Taat dan setia adalah ketekunan, dan ketekunan inilah
yang menimbulkan pengharapan dan yang pasti pengharapan tidak akan
mengecewakan. Iman yang kita miliki harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
Sebab, kita semua telah memiliki jaminan keselamatan yang dikerjakan Kristus
bagi kita.
Darah Kristus menyucikan kita dan melakan kita masuk ke
tempat Kudus, sebab ia telah membuka jalan yang baru lewat diriNya dan kita
mempunyai Imam besar sebagai Kepala Ruma Allah (19-22). Dengan demikian yang
harus kita kerjakan sebagai orang-orang pilihan Allah yang telah diselamatkan
adalah :
v Menghadap
Allah dengan hati yang tulus ihklas dan keyakinan iman yang teguh.(22)
v Teguh
berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya
setia (23)
v Saling
memperhatikan dan saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan yang baik (24)
v Rajin
beribadah, jangan malas seperti kebiasaan beberapa orang, melainkan saling
menasehati dan semakin giat melakukannya, menjelang hari Tuhan yang mendekat
(25)
v Tidak
lagi melakukan dosa apa lagi dengan sengaja, karena tidak akan ada lagi korban
untuk penghapus dosa, tetapi yang ada adalah kematian yang mengerikan dan
penghukuman (26-27)
v Sadar
dan tahu apa yang dikerjakan sebagai orang percaya, taat pada ke kehendak Allah
dan melakukan apa yang Tuhan inginkan, sebab Tuhan yang berhak membalas setiap perbuatan
kita manusia dan berhak menghakimi (28-31)
v Kesadaran
yang penuh terhadap diri kita yang telah menerima terang sebagai bentuk kasih
Allah, dan karna itu janganlah kita melepaskan kepercayaan kita karena besar
upah yang menantinya. (32-35).
v Hidup
dalam ketekunan dan kita akan memperoleh apa yang dijanjikan Allah (36).
v Menghargai
waktu dan kesepatan yang Tuhan berikan dan tidak menjadi orang-orang yang
mengundurkan diri, melainkan menjadi orang-orang yang percaya dan memperoleh
hidup.
Dengan demikian ketekunan yang kita miliki akan membawa
kita pada pengharapan dan kita akan memegangnya sebagai dasar dalam kita
menjalani hidup ini, sekalipun kita harus mengakui bahwa banyak sekali tantangn
dan pergumulan yang harus dihadapi namun jika bersama Tuhan, kita akan
dimampuhkan.
MENDALAMI
TEMA
Apa ciri-ciri orang yang taat dan berpengharapan di dalam
Tuhan? Dan bagaimana supaya kita mampuh bertahan dalam iman dan keyakinan
sebagai bentuk ketekunan, ditengah pergumulan yang dihadapi sebagai Pria/Kaum
Bapa!
Modal utama dari sebuah ketaatan adalah Pengharapan. Dan
pengharapan itu akan mendorong kita untuk selalu tekun berpegang pada kehendak
Allah. Setiap orang yang memiliki pengharapan dan terus mengerjakan apa yang
menjadi tanggung jawabnya akan di tolong Tuhan untuk mencapai tujuannya, dan inilah yang kita
sebut berpegang pada pengharapan.
Pegangan kita yang kuat hanyalah pada Kristus, Ia
mengerjakan keselamatan yang besar bagi dunia ini, termasuk kita Pria/Kaum Bapa
di dalamnya. Kristus ingin kita hidup di dalamNya, karena mereka yang tingal di
dalam Kristus, mereka juga diberkatiNya.
Berpegang teguh pada pengharapan artinya tidak muda
digoyakan, sekalipun harus menghadapi berbagai macam pergumulan. Kita yang
berharap akan kekuasaanNya, kita juga akan dipelihara, dilindungi bahkan
diberkati dalam mengerjakan tugas masing-masing kita sesui dengan karunia dan
talenta yang dipercayakan bagi kita.
Berpegang teguh pada pengharapan juga akan menolong kita
selaku Pria/Kaum Bapa untuk mengingatkan sekaligus memotifasi setiap anggota
keluarga untuk selalu melakukan kehendak Kristus. Sebab Kristus sendiri telah
menolong kita dan memberkati kita dengan keselamatan yang besar. Oleh karena
itu jadilah Pria/Kaum Bapa GMIM yang selalu berpengharapan di dalam Tuhan,
pasti kita akan diberkati Amin (Alda).
Tema : Berpegang
Teguh Pada Pengharapan
BA : Ibrani
10:19-39
Pria Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
Perenungan ini dimulai dengan kisah seorang kakek yang
menaiki kendaraan roda dua atau yang kita sebut sepeda motor, ia sangat bangga
ketika diajak cucunya yang sudah dewasa untuk jalan-jalan berkeliling kampung.
Sebagai cucu yang baik mempersilakan kakeknya untuk berpegangan erat agar tidak
muda jatu saat berkendara. Tanpa melihat kebelakang, pertanyaan dilontarkan
sang cucu pada kakeknya. Kek apa sudah siap? Apakah kake sudah berpegangan
erat? Jawab sang kakek sudah cu. Kemudian kendaraan ini dijalankan, apa yang
terjadi, sang kakek terjatuh dari kedaraan cucunya. Sang cucu kebingungan, apa
yang terjadi? pertanyaannya dalam hati, bukankah kakek tadi berpegangan.
Pertanyann ini lantas ditanyakan pada sang kakek, tadi kata kakek sudah
berpegangan, kok jatuh. Kakek sebenarnya berpegangannya di mana? Jawab kakek
pagar rumah cu. Pantasan kakek jatuh.
Pria/Kaum Bapa Yang diberkati Tuhan
Sebagai manusia kita harus mengakui, bahwa betapa
seringnya kita berpegangan pada sesuatu yang tidak tepat, sama seperti kakek dalam
kisah ini. Tidak sedikit juga yang jatuh bahkan sampai harus kehilangan
segalanya akibat dari ketidak taatan kita atas pegangan yang benar.
Sebenarnya yang harus kita kerjakan adalah berpegang pada
Kristus sebagai satu-satunya pegangan yang kuat. Karena berpegang pada kristus
adalah pengangan yang sangat kuat dan tidak akan pernah melepaskan kita sebagai
anak-anakNya. Berpegang pada pengharapan akan Kristus sama halnya kita menaru
semua pikiran, perasaan dan perbuatan kita kepadaNya. Kita mengizinkan Tuhan
mengambil alih kehidupan kita tanpa ragu.
Percaya bahwa berpegang pada pengharapan akan Kristus,
membawa kita sebagai Pria/Kaum Bapa untuk maju dan terus maju dalam mengerjakan
pekerjaan dan tanggung jawab yang dipercayakan pada kita. Berpengharapan didalam
Kristus juga, mengajarkan kita untuk meninggalkan dosa dan hidup dalam
kebenaran.
Pria/Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
Mari kerjakan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup,
supaya kita diberkati :
Ø Rajin
beribadah dalam persekutuan dengan Tuhan
Ø Teguh
berpegang pada pengharapan
Ø Saling
memperhatikan dan menolong
Ø Meninggalkan
dosa dan hidup kudus
Ø Mengahrgai
wamtu dan kesempatan yang Tuhan berikan
Jika semua ini telah kita kerjakan percayalah Tuhan tidak
akan membiarkan kita, justru Tuhan akan menolong kita untuk dapat mengejakan
apa yang menjadi kehendakNya Amin (Alda).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar