Sabtu, 02 Mei 2020

PANGGILAN ORANG PERCAYA DI BUMI MILIK TUHAN (ROMA 14:13-23)


PENULIS :
Pdt. DR. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K

26 Mei – 1 Juni   2019
Tema  :          Panggilan Orang Percaya di Bumi Milik Tuhan
BA       :           Roma 14:13-23


MEMAHAMI TEMA
Masih jelas diingatan saya, saat memilih untuk study di Fakultas Teologi UKIT, ada pertanyaan yang setiap tahunnya rata-rata ditanyakan kepada para calon mahasiswa, kenapa ada disini? Sebagian besar menjawab karena PANGGILAN. Jawaban ini kadang dibalikan oleh panitia seleksi kepada yang bersangkutan, siapa yang panggil? Dan dalam rangka apa? Jawabannya Tuhan yang panggil untuk menjadi hambahNya. Sungguh ini tidak akan pernah dilupakan selama kita hidup.
Panggilan setiap orang pasti berbeda, karena masing-masing akan melihatnya dari setiap sudut, entah itu dalam kaitannya dengan profesi atau tanggung jawab, maupun berkaitan dengan pelayanan yang dipercayakan. Bagi orang percaya, panggilan adalah Anugerah. Dalam 1 Petrus 2:9 “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kepada terangNya yang ajaib”. Artinya panggilan bagi kita yang percaya dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib. Itulah gereja Tuhan.
Berkaitan dengan tema kita saat ini : Panggilan Orang Percaya di Bumi Milik Tuhan, kita adalah orang-orang pilihan yang tidak sekedar dipanggil, tetapi mampuh menjawab panggilan itu dengan hidup sebagaiman Tuhan berkenan. Panggilan itu adalah komitmen utuk menjadikan bumi milik  Tuhan sebagai sarana menjadi berkat untuk banyak orang.
Pertanyaannya, sejauh mana kita menjawab setiap panggilan Tuhan dalam tugas dan kerja kita sebagai Pria Kaum Bapa GMIM? Dan bagaimana kita menerapkan panggilan Tuhan dalam kehidupan kita setia hari!.



MEMAHAMI TEKS
Ayat 13-16 : Jangalah Saling menghakimi, apalagi membuat orang lain tersandung. Tidak ada yang najis dari dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis. Jangan menyakiti hati saudarmu oleh karena makanan. Apa yang baik, yang kamu miliki, janganlah kamu biarkan difitna.  Ayat 17-18 : Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.  Barang siapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan kepada Allah. Ayat 19-20 :  Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera. Janganlah merusakan pekerjaan Allah oleh karena makanan. Ayat 21-23 : Baiklah engkau jangan makan daging atau minum anggur. Berpeganglah pada keyakinan yang engkau miliki itu.  Bacaan ini menegaskan kepada kita bahwa makanan  dan minuman itu berkat dan tidak perlu menjadi batu sandungan kepada orang lain hanya karena soal makanan.

MENDALAMI TEKS
Dasar dari bacaan ini sesunggunya tidak bisa lepas dari Roma 14:1-4 “Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.
Sangat jelas buat kita dalam bacaan ini : Karena itu janganlah saling menghakimi lagi! Karena kita bukan Allah yang dapat menghakimi semua umat terhadap pelanggaran dan dosa yang dilakukan, apalagi jika itu berkaitan dengan makanan. Sebab jika engkau menyakiti hati saudaramu  oleh karena sesuatu yang engkau makan, maka engkau tiidak hidup menurut tuntutan kasih, artinya Kasih adalah dasar kita hidup. Jika kasih itu kita terapkan dalam hidup ini kita tidak akan muda menghakimi sesama kita.
Ayat 17 bacaan ini menegaskan kepada kita : Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahterah dan sukacita oleh Roh Kudus.  Karena barang siapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. Dan inilah panggilan kita selaku orang percaya di bumi milik Tuhan :
1.    Hidup menjadi berkat bagi sesama
2.    Tidak menganggap kita lebih penting dari orang lain atau merasa hebat dari mereka (punya kerendahan hati)
3.    Hidup dalam ketaatan yang Tuhan berikan, degan menjaga kepercayaan yang diberikanNya.
Menjawab semua panggiloan Tuhan dalam hidup kita adalah tanggung jawab iman yang harus diwujudkan tidak sekedar diungkapkan. Panggilan kita adalah hidup dalam kehendakNya, tidak perluh menghakimi mereka yang penuh kekurangan sebab itu bukan urusan kita, tetapi itu hak Allah bagi kita. Panggilan kita adalah menjaga hubungan yang baik dengan Allah sebagai pemilik hidup ini dan manusia yang adalah milik Tuhan.
            Firman Tuhan (ayat 19) Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.  Hidup orang beriman adalah dipanggil untuk menjadi Berkat. Pria Kaum Bapa adalah orang-orang yang terpanggil untuk selalh membawa damai bagi dunia ini, lewat tingka laku kita, dan praktek kebenaran sebagai wujud ketaatan pada Allah.
            Panggilan kita di bumi milik Tuhan ini yaitu, berpegang pada keyakinan, melakukan kehendak Allah dan hidup dalam ketaatan. Dengan demikian kita adalah orang-oarang yang dipilih, dipanggil dan diperlengkapi untuk selalu tampil beda bagi kemuliaan nama Tuhan.


MENDALAMI TEMA
Apa yang menjadi dasar panggilan kita sebagai orang percaya di bumi milik Tuhan ini? Dan bagaimana seharusnya kita melakukanNya? Berikan contoh dalam menjawab panggilan Tuhan itu.
Tugas kita sekarang adalah tidak sekedar menjawab panggilan itu, melaikan tetap menjaganya sesuai kehendakNya dan terus berusaha agar apa pun yang terjadi dalam dunia ini kita tetap setia. Setia padaapa yang Tuhan kehendaki dan terus percaya bahwa kita ini adalah milik Tuhan dan akan kembali kepadaNya untuk mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan selama hidup. (Alda)













Tema  :          Panggilan Orang Percaya di Bumi Milik Tuhan
BA       :           Roma 14:13-23
Pria Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
            Panggilan setiap orang percaya adalah hidup dalam ketaatan dan terus menjadi berkat. Sebab dengan menjadi berkat bagi sesama kita telah mampuh menjawab panggilan kita yang Tuhan inginkan dalam hidup ini. Sebab, tujuan kita adalah kerajaan Allah yang kekal. Firman Tuhan : Sebab kerajaan Allah bukanlah soal makan dan minuman, tetapi soal kebenaran dan damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Artinya, hal kerajaan bukanlah soal lahiria namun juga soal batinia manusia yaitu mendapatkan kesejateraan dan kedamaian dalam Tuhan.
Jika manusia mengejar harta, termasuk urusan makan dan minum, maka manusia bisa terjebak pada pemahaman yang terpenting adalah bisa mendapatkan apa yang diinginkan buka apa yang dikehendaki Allah. Bukankah hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh itu lebih penting dari pakaian? Kita di beri pilihan untuk memilihnya dan sesungguhnya yang harus kita pilih adalah Kebenaran  dan damai sejahterah oleh Roh Kudus yang nantinya akan memperlengkapi segala kebutuhan kita manusia.
Kita dipanggilNya untuk dapat menjadi berkat. Panggilan kita adalah panggilan masa depan. Allah menghendaki kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Kerja sama  antara suami istri, dalam persekutuan bersama adalah hal yang penting dalam hidup. Suami dan istri akan selalu menghargai panggilan mereka dipilih dan dipersatukan Allah sebagai satu kesatuan, yang saling melengkapi satu dengan yang lain. panggilan inilah yang akan dipelihara, sebagai anugerah dalam keluarga. Suami akan terus mengasihi istri demikian sebaliknya istri terhadap sumi dan anak-anak terhadap orang tua dan sebaliknya.
Panggilan yang mendatangkan kebaikan akan selalu menghadirkan damai sejahtera. Dan damai sejahterah itu akan selalu dimiliki oleh semua orang yang terus berpegang pada kehendakNya.
Pria Kaum Bapa yang diberkati Tuhan
            Sebagai orang percaya, kita mulai menjawab panggilan kita mulai dari lingkungan keluarga kita, dan bertumbuh sampai pada persekutuan jemaat dan masyarakat di mana kita tinggal.
            Panggilan inilah yang selalu mengingatkan kita untuk menghargai cinta kasih Allah dalam hidup ini. Tidak mengabaikan apa yang diperintakahNya melainkan mengembangkannya sesuai dengan karunia dan talenta yang dimiliki.
            Hari ini kita dipanggil sebagai orang-orang pilihan Allah yang selalu dikasihiNya dan dicintaiNya dengan kasih yang tidak dapat binasa. Apa pun yang kita hadapi di dunia ini kita semua percaya bahwa Allah turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai rencanaNya. Oleh karena itu marilah kita menjadikan hidup ini sebagai kesempatan kita menjawab panggilan Allah dengan taat dan kasih pada Allah dan sesame, Tuhan pasti menolong kita sebagai anak-anakNya yang setia  Amin (Alda).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu suara.

  PENULIS : Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K   Minggu, 15 – 21 November   2020: Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu sua...