Sabtu, 02 Mei 2020

DIBIARKAN BERGUMUL SENDIRI (MARKUS 14:32-42)


PENULIS :
Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K

22 – 28  Maret  2020
Minggu Sengsara  IV
DIBIARKAN BERGUMUL SENDIRI
MARKUS  14:32-42

MEMAHAMI TEMA
Bagaimana perasaan kita saat berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh tanpa ada rekan atau teman dalam perjalan itu dan harus melewati rute yang cukup sulit? Menyerahkah? Atau lanjut dengan semangat yang luar biasa!.  Setiap orang pasti memiliki jawaban yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan nikmati saja, ada pula yang mengatakan banyak hal yang di dapat dari perjanan itu. Bahkan ada yang sampai berhari-hari, bahkan berbulan-bulan dalam perjalanan sendiri (solo travelling) mendapat banyak pengalaman dan bisa berbagi. Ini merupakan perasaan kita saat berjalan sendiri, bagaimana jika kita bergumul sendiri ? bahkan seperti tema kita “Dibiarkan Bergumul Sendiri”. Apakah kita akan mengatakan kita menikmati saja! Atau justru malah sebaliknya?
Memang tidak enak bergumul sendiri, apalagi dibiarkan sendiri dalam pergumulan. Sebagai manusia banyak orang yang tidak mampuh, bahkan tidak sedikit yang memilih jalannya sendiri dan mengakhri hidupnya dengan bunuh diri. Seakan pergumulannya tidak ada jalan keluar. Masalah yang dihadapi terlalu berat, bahkan selalu melihat masalah lebih besar dari Tuhan yang di imani. Padahal sebenarnya tidaklah demikian, justru Tuhanlah yang lebih besar dari pergumulan dan tantangan hidup yang dihadapi.
Manusia tidak akan mampuh menjalani hidup tanpa Tuhan,  apalagi jika harus bergumul sendiri. Tema ini mengingatkan kita untuk memiliki pengharapan iman di dalam Tuhan artinya hidup bergantung sepenuhnya pada Tuhan, bukan pada kekuatan kita sebagai manusia biasa.  Ketergantungan kita pada Tuhan menunjukan bahwa kita adalah orang-orang percaya yang selalu menempatkan Tuhan pada posisi yang paling utama dan ini akan sangat menolong kita untuk bisa keluar dari persoalan dan pergumulan hidup. 


MEMAHAMI TEKS
Setelah Yesus makan paskah dengan murid-muridNya, Ia melanjutkan perjalannya menuju sebuah taman Getsemani namanya. Yesus menyuruh murid-muridNya duduk dan Ia pergi berdoa (ayat 32). Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes menemani Ia berdoa, dengan perasaan takut dan gentar (ayat 33). Yesus berkata hatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya, tinggallah disini dan berjaga-jagalah (ayat 34) Tujuannya agar murid-murid tetap waspada. Yesus pun berdoa : Ya Abba, ya Bapa tidak ada yang mustahi bagiMu, ambilah cawan ini dari pada-Ku, tetapi jangalah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki (ayat 35-36). Yesus kembali kepada murid-muridNya yang sedang tidur dan berkata kepada Petrus : Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan, roh memang penurut, tetapi daging lemah (ayat 37-38). Yesus kembali pergi untuk berdoa dan mengucapkan doa yang itu juga, dan mendapati para muridNya sedang tertidur sebab mata mereka sudah berat (39-40). Yesus pun kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka : tidurlah sekarang dan istirahatlah. Saatnya sudah tiba, lihat anak manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah marilah kita pergi, dia yang menyerahkan Aku sudah dekat (ayat 41-42).

MENDALAMI TEKS
Perjalanan hidup Tuhan Yesus di dunia ini sudah di nubuatkan ribuan tahun sebelumnya oleh para Nabi. Nubuatan ini digenapi lewat kelahiranNya. Lahir dari Roh Kudus lewat perawan Maria (Luk 1:26-38). Kandang Betlehem adalah tempat di mana Ia dilahirkan, dibungkus kain lampin dan terbaring dalam palungan (Luk 2:6-7). Sungguh cinta Allah pada dunia dengan kasihNya yang besar sangat nyata (Yohanes 3:16). Tidak hanya kelahiranNya yang ajaib, tetapi pertumbuhanNya sangat jauh berbeda dengan anak seusiaNya (Lukas 2:41-52). Bahkan ketika memulaikan tugas pelayananNya setelah peristiwa pembabtisan di sungai Yordan (Lukas 3:21-22, Matius 3:13-17, Markus 1:9-11) Ia penuh dengan Roh Kudus, sekalipun tidak makan apa-apa dan di cobai Yesus tidak tergoda (Lukas 4:1-13, Mat. 4:1-11, Markus 1:12-13). Ini menunjukan kepada kita bahwa sebagai manusia Yesus bergumul, dan pergumulanNya bukan baru dimulai saat di taman Getsemani, tetapi dalam pelayanaNya dengan murid-muridnya, berjumpa dengan semua orang, Ia pun bergumul, sampai pada penolakan terhadap diriNya di daerah asalNya (Luk. 4:16-30).
Pergumulan Yesus pun dapat kita lihat bagaimana terjadi penghianatan terhadap diriNya sebagai seorang guru oleh murid-muridNya. Yudas yang dipercayakan untuk mengolah berkat harus berhianat dan menjual Tuhan Yesus (Luk. 22:3-6) dan akibatnya adalah kematian (Kisah 1:17-20). Bahkan Petrus yang sudah menyatakan sikap untuk membelah Yesus sampai mati harus menyangkal gurunya sendiri (Luk. 22:54-62)
Getsemani itulah juga tempat di mana Yesus bergumul sangat, Ia harus bergumul sendiri. Injil Lukas 22:44  memberi keterangan bahwa dalam pergumulanNya Ia sangat ketakutan dan bersungguh-sungguh berdoa. peluhNya bagaikan titik-titik darah yang berteteskan ke tanah. Yesus sangat bergumul dan karena itu Ia menghendaki para muridNya pun melakukan hal yang sama.
Murid-muridNya yang di suruh untuk berjaga-jaga dan berdoa, tidak mampuh melaksanakan tugas mereka. Yesus sebagai manusia merasa sangat takut dan gentar (Mark. 14:33b). Ia pun berterus terang kepada murid-muridNya : Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya (Mark.14:34a). Yesus sangat bergumul. Dan karena itu Ia ingin dalam pergumulanNya murid-murid yang Ia ajak pun harus berjaga-jaga.
Bagi Yesus pergumulan ini harus dilewati dan caranya adalah Berdoa (Mark. 14:35) dan berpasra pada Allah Bapa : Ya Abba, Ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagiMu, ambilah cawan ini dari padaKu, tetapi jangan apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki (Mark. 14:36). Kepasrahan pada Allah adalah tanda bahwa kita berserah sepenuhNya pada kekuasaan dan kehendakNya bukan pada kekuatan dan kemampuan kita sebagai manusia.
Yesus dalam pergumulanNya, memberi banyak pelajaran kepada para murid, dimana saat bergumul yang harus di kerjakan adalah jangan lengah (harus berjaga-jaga) dan terutama Berdoa, tujuannya agar tidak jatuh pada pencobaan. Berdoa pun yang dilakukan Yesus dalam pergumulan adalah sebanyak 3 kali, dengan doa yang sama. Hal ini memberi syarat bagi kita seberat apa pun pergumulan kita, saat kita berserah pada Allah kita tidak akan dibiarkanNya namun akan dimampuhkan Tuhan untuk melewati setiap pergumulan itu.

MENDALAMI TEMA
Apa perasaan kita saat menghadapi pergumulan hidup? Dan bagaimana seharusnya tindakan kita  saat dalam pergumulan ?. Berikan contoh!
Saat menjalani hidup, tidaklah semuda dengan apa yang kita ucapkan. Sebab, pada kenyataannya apa yang kita pikirkan berbeda dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Orang yang percaya pada Kristus harus memiliki keyakinan bahwa saat pergumulan melanda kita akan dimampuhkan untuk dapat melewatinya.
Sebagai Pria/Kaum Bapa, banyak pengalaman iman yang kita dapati, apalagi dalam tugas kerja dan pelayanan. Kita diajar untuk tahu bersyukur sekalipun harus menghadapi pergumulan. Bahkan bisa saja kita dalam menghadapi pergumulan itu sendiri. Namun, jika Doa yang kita dasarkan atas pergumulan itu, maka kepasrahan kita pada Allah akan dapat mengubah, hal yang sulit menjadi muda. Seberat apa pun yang harus di jalani dalam hidup, jika Tuhan yang menjadi sandaran kita,dan Doa menjadi kekuatan maka kita akan tetap berjaga-jaga dan tidak akan pernah menyerah pada keadaan, sebab kita sendiri percaya tangan Tuhan yang ajaib akan memberkati kita Amin (Alda).  




DIBIARKAN BERGUMUL SENDIRI
Minggu Sengsara IV
(MARKUS 14:32-42)
PERBANDINGAN 3 KITAB PB
MARKUS 14:32-42
MATIUS 26:36-46
LUKAS 22:39-46
TEMPAT
Getsemani

TEMPAT
Getsemani
TEMPAT
Bukit Zaitun
Yesus dan Murid-muridNya
Murid-murid Yesus Mengitu Yesus
Murid-murid Yesus Mengikuti Dia


Kata Yesus kepada murid-muridNya : duduklah disini sementara Aku berdoa.


Yesus membawa : Petrus, Yakobus dan Yohanes sertaNya.

Lalu kataNya kepada mereka : “Hatiku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di siini dan berjaga-jagalah.
Perkataan Yesus kepada Murid-muridNya : Duduklah di sini, sementara Aku pergi kesana ntuk berdoa.

Yesus Membawa : Petrus dan kedua anak Zebedeus sertaNya

Lalu kataNya kepada mereka : hatiku sangat sedih, seperti au mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.
Yesus Menyuruh Para Murid Berdoa Supaya jangan jatuh kedalam pencobaan



Ia maju sedikit, merebahkan diri ke tanah dan berdoa supaya, sekiranya mungkin, saat itu lalu dari padaNya.

 Maka Ia maju sedikit dan sujud berdoa
Yesus Menjauhkan diri dari murid-muridnya (jarak sepelempar batu)

Berlutut dan berdoa

DOA YESUS

Ya Abba, ya Bapa, tidak ada yang mustahil bagiMu, ambillah cawan ini dari padaKu, tetapi janglah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki.
DOA YESUS

Pertama :
Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.
DOA YESUS

Pertama :
Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini dari padaKu; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi

Setelah itu Ia datang kembali dan mendapati ketiganya sedang tidur dan Ia berkata kepada Petrus: Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh  ke dalam pencobaan; roh memang penurut tetapi daging lemah.
Setelah itu Yesus kembali kepada murid-muridNya itu dan mendapati mereka sedang tidur.
Dan ia berkata kepada Petrus: tidakkah kamu sanggup berjagajaga satu jam dengan Aku?
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan: Roh memang penurut, tetapi daging lemah.
Malaikat dari langit menampakan diri dan memberi kekuatan kepadaNya


Lalu Ia pergi dan megucapkan Doa yang itu juga.

Doa Yesus Kedua :
Ya, Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabilah Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu.

PERASAAN YESUS
Sangat Ketakutan, dan makin bersungguh-sungguh berdoa

peluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang berteteskan ke tanah.



Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu jawab apa yang mereka berikan kepadaNya.
Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.

Ia membiarkan mereka di situ lalu pergi dan berdoa untuk ketiga kalinya dan mengucapkan DOA YANG ITU JUGA

Yesus bangkit dari doanya dan kembali kepada murid-muridNya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena dukacita
Kemudia Ia kembali untuk ketiga kalinya dan berkata kepada mereka: Tidurlah sekarang dan beristirahatlah. Cukuplah saatnya sudah tiba, lihat, Anak manusia diserahkan ketangan orang-orang berdosa.

Bangunlah, marilah kita pergi dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.
Sesudah itu Ia datang kepada murid-muridNya dan berkata kepada mereka : tidurlah sekarang dan istirahatlah.

Lihat, saatnya sudah tibah bahwa Anak manusia diserahkan  ketangan orang-orang berdosa.

Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.
KATA YESUS
Kepada Murid-muridNya: Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh kedalam pencobaan













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu suara.

  PENULIS : Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K   Minggu, 15 – 21 November   2020: Spiritualitas Kerukunan : Satu hati, satu sua...